-
Kasus Tasya Farasya yang hanya mengajukan nafkah anak sebesar Rp100 per bulan menyoroti minimnya aturan eksplisit soal besaran nafkah anak dalam hukum Indonesia.
-
Pengadilan biasanya mempertimbangkan berbagai faktor seperti penghasilan orang tua, jumlah anak, dan kebutuhan hidup sebelum menetapkan jumlah nafkah.
-
Beberapa Pengadilan Agama kini mulai menggunakan kalkulator nafkah anak untuk menghasilkan perhitungan yang lebih objektif dan konsisten sesuai kondisi masing-masing kasus.
- Kebutuhan makan dan kebutuhan harian
- Biaya pendidikan (seperti SPP, perlengkapan sekolah, dan seragam)
- Biaya kesehatan dan asuransi
- Transportasi harian
- Kegiatan rekreasi dan pengembangan minat
- Dana tabungan untuk pendidikan jangka panjang
Besaran nafkah anak idealnya ditinjau ulang secara berkala, misalnya setiap satu atau dua tahun. Penyesuaian ini mempertimbangkan inflasi atau perubahan signifikan dalam kondisi ekonomi orang tua.
Perlu dipahami bahwa metode perhitungan nafkah anak pasca perceraian bersifat umum dan tidak dapat diterapkan secara mutlak pada setiap kasus.
Setiap situasi memiliki karakteristik dan kompleksitas tersendiri, sehingga pengadilan akan menilai berbagai aspek sebelum menetapkan jumlah nafkah yang harus diberikan.
Seiring perkembangan sistem peradilan, sejumlah Pengadilan Agama di Indonesia mulai menerapkan pendekatan yang lebih sistematis dalam menentukan nafkah anak. Salah satunya adalah penggunaan kalkulator nafkah anak.