Karier Penuh Liku
Perjalanan karier Evan di Jerman ibarat roller coaster. Dia mengawali karier profesionalnya dengan bekerja di anak perusahaan Samsung Next.
Awalnya Evan sempat merasa minder karena hanya memiliki pengalaman kerja kasar. Namun, dia diterima bukan karena skill teknis, melainkan karena karakter dan kepribadiannya.
"Dari situ aku belajar satu hal penting: skill bisa diajarin, tapi karakter dan personality nggak bisa dibeli," tutur Evan.
Ketika pandemi COVID-19 melanda, Evan mengalami cobaan berat. Dia dan timnya di-layoff. Meskipun sedih, Evan tidak menyerah.
Evan terus mencari pekerjaan dan mendapatkan posisi sebagai recruiter, meskipun tanpa pengalaman sebelumnya. Dari sana, dia mulai menyadari minatnya untuk beralih ke bidang HR.
Setelah melewati berbagai tantangan dan kegagalan termasuk di-layoff lagi, Evan akhirnya berhasil mendapatkan peran sebagai People Specialist, hingga kini menempati posisi idaman di Tesla.
“Kalau dipikir-pikir, semua yang dulu kerasa gagal, ternyata bekal buat aku ke depan,” ujarnya.
Bagi Evan, semua penolakan, pemecatan, dan kesulitan yang dia alami adalah bagian dari proses yang membentuk dirinya saat ini.
Kisah Evan Haydar ini menjadi bukti nyata bahwa ketekunan, kemampuan beradaptasi, dan kemauan untuk terus belajar adalah modal utama untuk mencapai kesuksesan, di mana pun kita berada.
Baca Juga: Heboh Patwal 'Tot tot Wuk wuk' Kawal Tesla Cybertruck Berpelat ZZH di Tol, Mobil Siapa?
"Kadang kita nggak bisa liat saat itu juga, tapi kalau lihat ke belakang — semua udah berjalan sesuai jalannya. Hari ini aku cuma bisa bilang: Aku bersyukur sama semua yang udah ngebentuk aku sampai titik ini :)" pungkas Evan.
Kontributor : Trias Rohmadoni