3. Angkringan Lik Man

Angkringan Lik Man merupakan angkringan tertua di Jogja dan sering disebut sebagai pelopor budaya angkringan.
Terletak di dekat Stasiun Tugu, tempat ini dikenal karena suasananya yang merakyat, menu sederhana, dan menjadi titik temu berbagai kalangan sejak tahun 1950-an.
Menu andalannya adalah nasi kucing, sate-satean, gorengan, serta Kopi Joss yakni kopi hitam panas yang disajikan dengan arang membara.
Meski sering viral, Lik Man tetap ramai karena pengalaman nongkrong yang hangat dan rasa yang apa adanya.
Harga: mulai Rp2.000–Rp5.000 per item, Kopi Joss sekitar Rp5.000.
4. Lumpia Samijaya

Lumpia Samijaya adalah jajanan legendaris di kawasan Malioboro yang bertahan sejak era 1970-an. Lumpianya dikenal dengan kulit yang renyah, isian gurih dari ayam, bengkoang, atau telur puyuh, serta saus bawang putih manis yang khas.
Keistimewaan lumpia ini terletak pada saus bawang putih manisnya yang kental serta tambahan cabai rawit bagi pencinta pedas.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Gudeg dengan Cita Rasa Gurih di Jogja, Cocok untuk yang Tak Terlalu Suka Manis
Berlokasi di pinggir trotoar, suasana street food yang ramai justru menjadi daya tarik tersendiri. Banyak pengunjung rela antre atau membeli untuk dibawa pulang karena rasanya konsisten dari dulu hingga sekarang.
Inilah alasan mengapa wisatawan lokal maupun luar kota rela mengantre panjang demi beberapa buah lumpia yang selalu disajikan panas langsung dari penggorengan.
Harga: sekitar Rp6.000–Rp7.000 per buah.
5. Oseng Mercon Bu Narti

Oseng Mercon Bu Narti adalah destinasi wajib bagi pencinta pedas ekstrem. Kuliner ini terkenal dengan racikan cabai melimpah yang dimasak bersama tetelan daging sapi atau gajih, menghasilkan sensasi pedas "meledak" yang bikin ketagihan.
Vibes makannya sangat otentik sebagai kuliner malam, di mana pengunjung duduk di tenda pinggir jalan yang sederhana namun selalu penuh sesak.