-
Label Dermatologist Tested menjamin keamanan produk melalui pengujian pada kulit manusia.
-
Dermatologist Approved memiliki standar lebih tinggi karena mencakup efektivitas dan rekomendasi.
-
Produk berlabel Dermatologist Approved biasanya melalui uji klinis laboratorium yang ketat.
Suara.com - Saat membeli produk perawatan kulit atau skincare, kita sering kali melihat label "Dermatologist Tested" atau "Dermatologist Approved" di kemasannya.
Label "Dermatologist Tested" atau "Dermatologist Approved" ini seolah menjadi jaminan bahwa produk tersebut aman dan ampuh.
Namun, tahukah Anda bahwa kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda.
Apa Itu Dermatologist Tested?
Istilah Dermatologist Tested atau telah diuji oleh dokter kulit itu fokus pada keamanan dasar produk.
Artinya, produk tersebut sudah diuji coba pada sekelompok orang, termasuk pemilik kulit sensitif di bawah pengawasan dokter spesialis kulit.

Tujuannya, memastikan produk tidak menimbulkan reaksi negatif seperti kemerahan, gatal, atau iritasi atau alergi.
Salah satu metode yang sering digunakan adalah Human Repeated Insult Patch Test (HRIPT).
Singkatnya, label ini memberi tahu Anda bahwa produk tersebut secara umum tidak membahayakan tipe kulit apapun.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Laptop OLED Murah Terbaik di Akhir Tahun 2025: Harga Mulai Rp 7 Jutaan!
Namun perlu diingat, label ini hanya menyatakan produk sudah diuji, bukan berarti produk tersebut pasti akan memberikan hasil yang maksimal atau cocok untuk semua orang.
Apa Itu Dermatologist Approved?
Kalau Dermatologist Approved atau disetujui oleh dokter kulit, levelnya setingkat lebih tinggi.
Istilah ini bukan sekadar soal aman atau tidak, tapi lebih ke arah rekomendasi dan efektivitas suatu skincare
Produk dengan label ini biasanya sudah melalui uji klinis yang lebih ketat di laboratorium.

Tak hanya dipastikan tidak bikin iritasi, produk juga terbukti benar-benar memberikan manfaat sesuai klaimnya, misalnya benar-benar mencerahkan atau melembapkan.