Pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan 47, 4 persen dari total responden 1.000 orang. Namun yang berhasil diwawancarai hanya 495 orang. Angka tersebut lebih besar dari raihan sebelumnya yang hanya 43,3 persen. Sementara itu, pasangan Anies-Sandi mendapatkan suara 48,2 persen. Angka tersebut menurun dari hasil survei sebelumnya yang nangkring di angka 52,4 persen.
Lembaga Survei Chatra Politika
Lembaga Survei Chatra Politika memprediksi Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat kembali menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Ahok-Djarot mengalahkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Hal itu diketahui saat masyarakat ditanya “Apabila PilkadaDKI Jakarta Dilaksanakan hari ini dan diikuti kedua pasangan calon, pasangan manakah yang Bapak/Ibu/Saudara akan pilih?”. Jawabannya 47,3 persen memilih Ahok-Djarot, 44,8 persen pilih Anies-Sandi, sementara 7,9 persen tak menjawab. Pengumuman hasil survei dilakukan, Sabtu (15/4/2017) hari ini.
Chatra Politika mengumpulkan data di antara 7-12 April 2017. Pencarian data dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakankuesioner terstruktur (structured interview) terhadap 782 dari 1.000 orang yang direncanakan. Mereka merupakan masyarakat dewasa dan terdaftar sebagai pemilih di Pilkada Gubernur DKI Jakarta.
Usia minimum responden 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Sampel dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk di setiap Provinsi. Dengan jumlah sampel sebanyak782 responden, margin of error +/-3.5 % pada tingkat kepercayaan 95 persen.