Salahkan Ukraina, Rusia Membela Diri dalam Pertemuan Darurat PBB

Rabu, 02 Maret 2022 | 11:27 WIB
Salahkan Ukraina, Rusia Membela Diri dalam Pertemuan Darurat PBB
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk kekerasan tersebut.

"Cukup sudah. Prajurit harus kembali ke barak mereka. Para pemimpin harus pindah ke perdamaian. Warga sipil harus dilindungi," katanya.

Bagaimana Rusia mempertahankan invasinya?

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, mengulangi klaim yang dibuat oleh Putin ketika dia meluncurkan invasi pekan lalu dan menyalahkan Kiev atas perang tersebut, serta mengklaim bahwa perang itu telah melanggar perjanjian Minsk dan mengulangi tekad bahwa Moskow ingin "demiliterisasi dan de-nazifikasi" Ukraina.

Rusia juga mengklaim bahwa mereka melakukan pembelaan diri sesuai dengan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi anggota PBB lainnya telah menolak klaim itu, dengan mengatakan Rusia melanggar Pasal 2, yang mengatakan negara tidak boleh menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan suatu krisis.

Nebenzya juga mengatakan kepada majelis bahwa "tentara Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi warga sipil Ukraina, tidak menembaki wilayah sipil."

Pernyataan yang bertentangan dengan adanya beberapa laporan serangan Rusia menghantam daerah pemukiman dan membunuh warga sipil di Ukraina.

Duta Besar Cina, Zhang Jun, mengatakan kepada majelis bahwa "tidak ada yang bisa diperoleh dari memulai Perang Dingin yang baru."

Beijing telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia, tetapi menyerukan negosiasi untuk mengakhiri kekerasan.

Baca Juga: Dialog Ukraina-Rusia Lanjut ke Putaran Kedua, Ukraina Minta Rusia Mundur

Tudingan Rusia gunakan bom vakum

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI