Roy Suryo Sebut Indonesia Bisa Jadi Seperti Sri Lanka: Kalau Utang Ugal-ugalan, Ngotot IKN

Jum'at, 15 Juli 2022 | 10:17 WIB
Roy Suryo Sebut Indonesia Bisa Jadi Seperti Sri Lanka: Kalau Utang Ugal-ugalan, Ngotot IKN
Roy Suryo menjalani pemeriksaan selama tiga jam kasus meme Candi Borobudur. [ANTARA]

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini nasib ekonomi Indonesia dibandingkan Sri Lanka akan jauh lebih baik.

Menurut Sri Mulyani ekonomi Indonesia jauh lebih baik saat ini dibandingkan dengan Sri Lanka, sejumlah indikator pun menunjukan arah yang positif meski ada ancaman ketidakpastian ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina, terutama soal kenaikan harga yang mengakibatkan inflasi.

"Seluruh dunia sekarang menghadapi konsekuensi dari geopolitik dalam bentuk kenaikan harga bahan-bahan makanan dan energi yang mendorong lebih tinggi lagi inflasi, setelah tadinya sudah meningkat akibat pandemi," jelasnya dalam konferensi pers rangkaian Pertemuan G20 di Bali ditulis, Kamis (14/7/2022).

Dia mengatakan, kenaikan inflasi yang tinggi bahkan dialami pula oleh negara-negara maju yang biasanya mengalami deflasi.

Sri Mulyani (Antara)
Sri Mulyani (Antara)

"Beberapa negara kalau kondisi awalnya tidak kuat, apalagi sesudah dua tahun dihadapkan pada pandemi, ketidak-kuatan itu dilihat dari berbagai faktor. Pertama, neraca pembayarannya, yaitu apakah trade account, capital account, dan cadangan devisa negara tersebut memadai dampaknya kepada nilai tukar," jelasnya.

Lebih lanjut Sri Mulyani pun menilai, indikator-indikator ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi yang cukup baik.

Risiko resesi ekonomi yang dialami Indonesia, hanya sebesar 3 persen, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bloomberg. Kondisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara lainnya yang bahkan memiliki potensi resesi lebih dari 70 persen.

Meski begitu, dirinya memastikan, bahwa pemerintah tidak akan terlena dengan hal itu dan akan tetap mewaspadai ketidakpastian global.

"Ini tidak berarti kita terlena, tapi tetap waspada. Namun pesannya adalah, kita tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan, baik itu fiskal, moneter, sektor finansial, dan regulasi lainnya untuk memonitor itu (potensi resesi), termasuk kondisi dari korporasi Indonesia," pungkas Sri Mulyani.

Baca Juga: Tasyi Athasyia Wanti-wanti Aurel Hermansyah Soal Penyakit 'Ain', Sarankan Hal Ini Setiap Upload Ada Ameena

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI