Roy Suryo Sebut Indonesia Bisa Jadi Seperti Sri Lanka: Kalau Utang Ugal-ugalan, Ngotot IKN

Jum'at, 15 Juli 2022 | 10:17 WIB
Roy Suryo Sebut Indonesia Bisa Jadi Seperti Sri Lanka: Kalau Utang Ugal-ugalan, Ngotot IKN
Roy Suryo menjalani pemeriksaan selama tiga jam kasus meme Candi Borobudur. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Cuitan Roy Suryo (twitter.com/KRMTRoySuryo2)
Cuitan Roy Suryo (Twitter/KRMTRoySuryo2)

Cuitannya tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.

"Terutama juga menaikkan BBM dan gas secara ugal-ugalan," komentar warganet.

"Indonesia mah beda, tanpa oposisi yang idealis tak akan terjadi seperti di Sri Lanka, saat ini yang ada oposisi oportunis," imbuh warganet lain.

"Inflasi Indonesia relatif stabil, dinamika ekonomi dalam negeri Indonesia di tengah risiko global masih dinilai paling resilien di antara negara-negara lain," tulis warganet di kolom komentar.

Menteri Sri Mulyani Optimis

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini nasib ekonomi Indonesia dibandingkan Sri Lanka akan jauh lebih baik.

Menurut Sri Mulyani ekonomi Indonesia jauh lebih baik saat ini dibandingkan dengan Sri Lanka, sejumlah indikator pun menunjukan arah yang positif meski ada ancaman ketidakpastian ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina, terutama soal kenaikan harga yang mengakibatkan inflasi.

"Seluruh dunia sekarang menghadapi konsekuensi dari geopolitik dalam bentuk kenaikan harga bahan-bahan makanan dan energi yang mendorong lebih tinggi lagi inflasi, setelah tadinya sudah meningkat akibat pandemi," jelasnya dalam konferensi pers rangkaian Pertemuan G20 di Bali ditulis, Kamis (14/7/2022).

Dia mengatakan, kenaikan inflasi yang tinggi bahkan dialami pula oleh negara-negara maju yang biasanya mengalami deflasi.

Baca Juga: Tasyi Athasyia Wanti-wanti Aurel Hermansyah Soal Penyakit 'Ain', Sarankan Hal Ini Setiap Upload Ada Ameena

Sri Mulyani (Antara)
Sri Mulyani (Antara)

"Beberapa negara kalau kondisi awalnya tidak kuat, apalagi sesudah dua tahun dihadapkan pada pandemi, ketidak-kuatan itu dilihat dari berbagai faktor. Pertama, neraca pembayarannya, yaitu apakah trade account, capital account, dan cadangan devisa negara tersebut memadai dampaknya kepada nilai tukar," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI