Tak hanya itu, baru-baru ini Heru Budi dikabarkan menyetujui rancangan dari ormas di DKI Jakarta yang mengajukan permohonan himbauan kepada masjid masjid se-DKI Jakarrta untuk menyumbangkan setidaknya 50% dari hasil infak mereka untuk diberikan ke korban gempa Cianjur. Hal ini pun menjadi sorotan publik karena menganggap hal ini terlalu memaksa.
Diprotes karena belum tentukan tarif sewa KSB
Warga Kampung Susun Bayam (KSB) melakukan protes di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut hak mereka soal pembangunan rumah susun dan hak sewa mereka yang kini masih digantung oleh pihak Pemprov DKI.
Heru Budi pun menanggapi hal ini dan memberikan alasan bahwa belum adanya diskusi soal harga sewa hunian tersebut. "Pihak Jakpro belum ada diskusi soal harga sewa. Nanti didiskusikan" ujar mantan walikota Jakarta Utara tersebut.
Hapus anggaran jalur sepeda
Di awal kepemimpinannya juga, Heru Budi juga sempat mengungkap telah menghapus anggaran jalur sepeda yang sempat dianggarkan oleh mantan Gubernur DKI sebelumnya, Anies Baswedan. Anggaran yang mencapai Rp 38 miliar diakui Heru akan dialihkan ke pembangunan fasilitas yang lebih bermanfaat lainnya.
Tiadakan tim TGUPP buatan Anies
Heru Budi pun juga sempat menyentil soal adanya Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Ia pun mengaku akan mengevaluasi ulang fungsion dari TGUPP ini.
"Pembentukan TGUPP, semua bagus, tetapi saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada," tegas Heru.
Baca Juga: Dicopot Heru Budi, Dibela Anak Betawi, Ini Sosok Sekda Marullah Matali
Kontributor : Dea Nabila