Kedua, Ketersediaan Pasokan. Dalam hal ini, Pemkot Surabaya rutin melakukan pemantauan ketersediaan barang kebutuhan pokok melalui aplikasi dan ditindaklanjuti juga dengan survei ke pasar-pasar di Surabaya. Pemkot juga menggalakkan gerakan menanam di lahan aset Pemkot Surabaya, di pekarangan warga, lahan petani konvensional, dan lahan petani pembudidaya/petani perkotaan.
“Kita juga berkoordinasi dengan sejumlah daerah penghasil komoditas strategis di Jawa Timur,” katanya.
Ketiga, Kelancaran Distribusi. Demi menjaga kelancara distribusi, Pemkot Surabaya melakukan penyederhanaan rantai distribusi hingga mensubsidi transportasi penyaluran barang kebutuhan pokok.
Keempat, Komunikasi Yang Efektif. Dalam hal ini, pemkot selalu rutin melakukan rapat koordinasi dan evaluasi untuk mengendalikan inflasi Surabaya, sehingga apabila ditemukan sedikit kenaikan harga, pemkot langsung melakukan langkah-langkah konkret hasil dari rapat koordinasi dan evaluasi itu.
“Melalui berbagai cara itu, kami bersyukur saat ini harga bahan pokok di Kota Surabaya dalam kondisi stabil dan tidak terjadi fluktuasi kenaikan yang tajam serta dapat dikatakan hampir sama dengan harga rata-rata di seluruh Jatim. Alhamdulillah juga stok ketersediaan bahan pangan di Kota Surabaya sampai saat ini aman dan terkendali, terutama komoditas beras karena kita bekerjasama dengan banyak pihak,” pungkasnya. (ADV)