Pohon Beringin Tumbang di Banten dan Riau, Faktor Kepemimpinan Bahlil Jadi Penyebabnya?

Rabu, 04 Desember 2024 | 18:38 WIB
Pohon Beringin Tumbang di Banten dan Riau, Faktor Kepemimpinan Bahlil Jadi Penyebabnya?
Ketua Partai Golkar Bahlil Lahadalia (tengah) ditemani jajaran Partai memberikan pernyataan pers di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (7/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Contohnya Ridwan Kamil dipaksakan maju di Jakarta. Padahal Ridwan Kamil lebih diterima di Jawa Barat. Hal ini menyebabkan Ridwan Kamil sulit mendapat suara di Jakarta," sambungnya.

Selan itu, kata dia, faktor lainnya yakni menetapkankan calon yang tidak steril, khususnya dalam kasus korupsi dan dinasti politik. Hal ini terlihat pada pencalonan Airin di Banten.

"Jadi dua faktor itu tampaknya berpengaruh kuat tidak terpilihnya paslon yang diusung Golkar. Golkar terkesan kurang teliti memilih paslon," katanya.

"Hal itu tentu berpengaruh terhadap motivasi kader Golkar untuk optimal memenangkan kader yang diusung. Hal ini juga menjadi penyebab tidak terpilihnya paslon yang diusung Golkar," imbuhnya.

Salah Bahlil?

Sementara itu Analis Politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, menilai tumbangnya Golkar di sejumlah Pilkada belum bisa dikatakan karena pengaruh Bahlil sebagai ketua umum baru. Pasalnya, Pilkada ini banyak anomali-anomalinya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dalam sambutannya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (16/11/2024). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dalam sambutannya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (16/11/2024). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

"Saya pikir belum bisa dikatakan terkait dengan kepimpinan Bahalil ya karena ini kan proses pilkada yang banyak anomali dan kita tahu bahwa fenomena pilkada pada 2014 ini ya tidak ada bedanya dengan Pilpres yang mengendepankan aspek kekuatan-kekuatan di luar partai," kata Asrinaldi.

Ditambah lagi, kata dia, karakter masyarakat yang memang sudah jenuh serta mulai cerdas juga untuk memilih dengan tidak terpengaruh dengan endorsement.

"Walaupun di level tertentu juga ada ya Ini menggambarkan bahwa sebenarnya banyak faktor yang menentukan kalahnya partai politik dalam pilkada ini. Tidak hanya kepimpinan dari seorang ketua umum gitu tapi tentu dalam konteks Golkar sendiri ya baru beberapa bulan belum bisa kita katakan sebagai indikasi awal lemahnya kepimpinan Bahlil. Karena ini baru permulaan dalam konteks kontestasi. Kita lihat dalam beberapa bulan dan beberapa tahun ke depan ya terkait kepimpinan Bahlil ini," pungkasnya.

Baca Juga: Klaim Menang! Pramono-Rano Unggul di 42 Kecamatan Jakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI