- Hasto Kristiyanto, sukses menuntaskan kategori lari 10K dalam ajang Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 yang digelar pagi ini di Magelang
- Hasto berhasil memangkas waktu terbaik pribadinya yang sebelumnya ia cetak pada Victoria Run 2024, yakni 1 jam 28 menit
- Hasto kembali menegaskan bahwa partisipasinya adalah bagian dari mendorong semboyan ‘Mens Sana in Corpore Sano’
Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, sukses menuntaskan kategori lari 10K dalam ajang Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 yang digelar pagi ini di Magelang.
Hasto terlihat bersemangat dan gembira saat melintasi garis finish di Komplek Taman Lumbini, Candi Borobudur, dengan catatan waktu impresif 1 jam 21 menit (81 menit).
Pencapaian waktu ini menandai peningkatan signifikan. Hasto berhasil memangkas waktu terbaik pribadinya yang sebelumnya ia cetak pada Victoria Run 2024, yakni 1 jam 28 menit, artinya ia menjadi lebih cepat 7 menit dalam satu tahun latihan.
“Puji syukur, saya berhasil menyelesaikan rute 10K Borobudur Marathon 2025. Rasa lelah ini terasa sangat nikmat karena terbayar lunas oleh keindahan pemandangan dan energi positif yang luar biasa dari masyarakat Magelang. Ini bukan sekadar medali, ini adalah medali ketekunan,” ujar Hasto usai finish, Minggu (16/11).
Hasto kembali menegaskan bahwa partisipasinya adalah bagian dari mendorong semboyan ‘Mens Sana in Corpore Sano’—di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
“Peningkatan waktu 7 menit sangat berarti. Ini bukti nyata dari kedisiplinan dan saya sengaja berlari sambil membawa beban 1.2 kg, cermin tanggung jawab pada masa depan”, ujarnya.
“Pengalaman berlari hari ini, terutama saat melintasi rute pedesaan di bawah naungan Borobudur yang agung, mengajarkan kita satu hal: pentingnya irama kehidupan dan jangan pernah menyerah menghadapi tantangan,” jelasnya.
Sepanjang jalur, Hasto terlihat aktif berinteraksi. Hasto banyak meneriakkan "Merdeka!" untuk menyemangati diri dan pelari lain.
Banyak warga yang mengenalinya sepanjang jalur dan Hasto pun menyempatkan diri menyampaikan salam kepada setiap yang menyapanya. Saat finish, Hasto mengaku merasakan emosi yang meluap-luap.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
“Perasaan lepas karena penuh kegembiraan, dan karenanya perasaan meluap-luap sambil teringat gelora semangat mahasiswa yang bersorak-sorai menanggapi lengsernya Soeharto tahun 1998,” ungkap Hasto.
Hasto menyebut finish ini adalah kemenangan terhadap keraguan diri.
“Dalam lari, seperti juga dalam berjuang untuk rakyat, kita harus berani menghadapi titik terberat. Finish ini adalah simbol bahwa dengan disiplin, perencanaan, dan semangat kolektif (gotong royong), segala rintangan dapat dilampaui,” katanya.
Hasto pun menyampaikan apresiasi tertinggi kepada panitia yang telah sukses menyelenggarakan event Elite Label ini, menyebut Borobudur Marathon telah menjadi simpul energi positif bagi Indonesia.
Borobudur Marathon 2025 dengan status Elite Label mempertandingkan tiga kategori lari: Marathon (42,195 km), Half Marathon (21,097 km), dan 10K.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 10.500 pelari dan menarik perhatian dunia dengan rute yang melewati keindahan perbukitan Menoreh dan desa-desa di sekitar Candi Borobudur.