SERANG – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan budidaya talas (colocasia esculentum) sebagai bahan baku ekspor. Pasar ekspor talas dinilai masih terbuka lebar, sehingga pemerintah bersemangat kembangkan budidaya talas, salah satunya ‘Si Beneng’ yakni talas asal Banten.
Kepala Subdirektorat Ubikayu dan Aneka Umbi, Cornelia mengatakan talas merupakan komoditas pangan alternatif yang mulai populer dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khusunya sebagai bahan pangan dan komoditas ekspor ke Negara Jepang. Pangsa pasar talas di Jepang masih terbuka lebar karena semakin menyempitnya lahan pertanian di Jepang.
“Dari luas lahanya itu, Jepang hanya bisa memenuhi 250 ribu ton per tahun, atau 65,7% dari total kebutuhan per tahun sebesar 380 ribu ton. Ini sebenarnya peluang kita untuk mengembangkan talas yang beorientasi ekspor. Kita dorong terus petani agar mulai meningkatkan nilai tambah talas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jum’at (27/9/2019).