Jerman Tolak Pengiriman Paket di Hari Minggu

Kementerian menyatakan pasokan dan pengiriman paket dari DHL selama krisis virus corona tidak benar-benar terancam.

dw
Kamis, 23 April 2020 | 14:17 WIB
Jerman Tolak Pengiriman Paket di Hari Minggu
Sumber: dw

Kementerian Tenaga Kerja Jerman pada Rabu (22/04), menolak permintaan Deutsche Post (DHL) untuk melakukan pengiriman barang pada hari Minggu, meskipun ada lonjakan pesanan di tengah lockdown.

Kementerian menyatakan pasokan dan pengiriman paket dari DHL selama krisis virus corona tidak benar-benar terancam. Ini artinya, staf pengiriman barang tidak perlu memenuhi permintaan untuk bekerja pada hari Minggu.

“Seperti diputuskan oleh Pengadilan Administratif Berlin, tidak ada krisis pasokan yang kemudian mengharuskan kita melakukan pengiriman paket pada hari Minggu,” kata juru bicara Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil di Berlin, Rabu (22/04).

Hak untuk beristirahat

Juru bicara itu menyatakan bahwa pada saat liburan Paskah baru-baru ini, juga terjadi peningkatan volume paket pos. Oleh karenanya, pembatasan kontak fisik dan penutupan toko-toko selama wabah virus corona tidak bisa dijadikan alasan untuk mengganggu kebiasaan berlibur di hari Minggu, sesuatu yang juga diatur dalam hukum Jerman.

“Secara politis hal ini juga sulit dipahami, bahwa mengapa pengemudi pengiriman barang, yang sejatinya sudah terbebani dengan adanya krisis, harus ditambah lagi bebannya,” tambah juru bicara itu.

Jerman adalah salah satu negara yang menutup hampir seluruh industri dan perdagangan non-esensial setiap hari Minggu. Hampir semua toko tutup kecuali restoran, kafe dan pub atau sejumlah hal-hal penting lainnya seperti SPBU (pom bensin) dan toko-toko kecil. Tidak hanya itu, tranportasi umum pada hari Minggu juga berkurang frekuensi operasinya.

Konstitusi Jerman memang mengatur bahwa hari Minggu dan hari libur nasional, digambarkan sebagai “hari istirahat dari pekerjaan dan hari peningkatan spiritual.” Hal ini diadopsi dari kebiasaan agama Kristen.

Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal Siap keluar rumah?

Setelah diberlakukan satu bulan lockdown, Jerman kembali mendapatkan kebebasan. Sebanyak 16 negara bagian di Jerman melonggarkan kebijakan lockdown. Kebijakan terbaru memperbolehkan semua toko yang luasnya di bawah 800 meter persegi untuk buka kembali mulai 20 April 2020. Namun, pembeli di wilayah lain, seperti di Berlin, harus menunggu lagi sedikit lebih lama.

Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal Banyak toko kembali dibuka

Negara bagian terpadat di Jerman, Rhine-Westphalia Utara (NRW), adalah salah satu negara bagian yang mengizinkan toko-toko untuk kembali buka. Pembeli di kota Bonn tampaknya mengambil keuntungan penuh. NRW melangkah lebih jauh dibandingkan negara bagian lain, memungkinkan toko-toko khusus perlengkapan ibu dan anak dibuka kembali.

Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal Sepeda baru

Banyak warga yang ingin membeli sepeda baru, terlihat dari antrean di luar toko sepeda di Dinslaken, NRW, yang telah kembali dibuka pada hari Senin (20/04). Toko sepeda, toko buku, dan dealer mobil di seluruh Jerman diizinkan untuk beroperasi lagi, tanpa peduli luasan toko.

Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal "Kami kembali!"

Pemilik toko juga senang menyambut pelanggan kembali, dengan meluncurkan perlengkapan musim semi. Sebuah toko di Ludwigsburg, Saxony-Anhalt, memasang spanduk bertuliskan "Kami kembali! Senang bertemu Anda lagi."

Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal Kembali ke sekolah

Murid-murid perlahan diizinkan kembali bersekolah. Negara bagian Berlin, Brandenburg, dan Saxony mengizinkan siswa senior untuk kembali ke kelas pada hari Senin (20/04) untuk persiapan ujian akhir. Sebagian besar wilayah Jerman menargetkan 4 Mei 2020 sebagai hari kembali ke sekolah, tetapi Bayern, salah satu negara yang paling terdampak COVID-19, akan menunggu hingga 11 Mei mendatang.

Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal Kebun binatang dan museum dibuka

Hewan-hewan beristirahat selama sebulan karena kebun binatang dan taman safari ditutup selama masa lockdown. Tetapi kini, beberapa negara bagian siap menyambut kedatangan pengunjung. Mecklenburg-Western Pomerania, Brandenburg, dan Rhineland-Palatinate mengizinkan kebun binatang dan museum dibuka dengan beberapa persyaratan.

Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal Masker akan jadi hal yang umum

Beberapa orang mengenakan masker karena pilihan, tetapi di beberapa negara bagian hal itu akan jadi pemandangan yang biasa. Mulai April, orang-orang yang menggunakan transportasi publik seperti bus dan kereta untuk pergi ke toko-toko di Saxony diwajibkan mengunakan masker. Negara bagian Bayern dan Mecklenburg-Western Pomerania rencananya akan mengikuti langkah yang serupa.

Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal Jaga jarak Anda

Sesuatu yang tidak akan berubah adalah anjuran jaga jarak. Di mana pun mereka berada, orang Jerman masih diminta untuk menjaga jarak 1,5 meter dari orang lain. Toko-toko yang dibuka kembali pun memberikan tanda jaga jarak dengan berbagai cara. (Ed: ha/rap)

Penulis: Alex Matthews

Lonjakan permintaan pengiriman di tengah krisis

Di tengah krisis seperti sekarang, 8 juta paket dan paket-paket kecil dikirimkan setiap harinya. Angka ini jauh di atas rata-rata harian tahunan yaitu sebanyak 5,2 juta paket.

Karena adanya lonjakan permintaan pengiriman barang, jalanan yang ditutup, dan meningkatnya jumlah warga yang menggunakan layanan belanja online, perusahaan pos yang berlokasi di Bonn ini pun terpaksa mempekerjakan lebih banyak staf. Mereka juga berusaha melobi agar diizinkan melakukan pengiriman paket pada hari Minggu selama pandemi.

“Akan sangat membantu jika kita bisa mendapatkan satu hari lagi untuk mengatasi lonjakan paket saat ini,” kata Thomas Schneider, Chief Operating Officer DHL kepada surat kabar lokal Westdeutsche Allgemeine Zeitung di awal pekan ini.

Perusahaan pos ini menekankan bahwa mereka tidak serta merta akan melakukan pengiriman barang secara reguler di hari Minggu. Tetapi, melihat situasi saat ini, ia berharap dapat menggunakan hari Minggu “secara selektif” setelah berkoordinasi dengan dewan kerja lokal, demikian seperti dilaporkan oleh majalah berita mingguan Jerman Der Spiegel.

Serikat Pekerja Jerman (ver.di) juga turut mengkritik permintaan izin Deutsche Post untuk melakukan pengiriman barang di hari Minggu. Serikat besar lainnya juga mengatakan bahwa mereka “sangat skeptis” dengan proposal tersebut. (gtp/pkp)


 

BERITA LAINNYA

TERKINI