Pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 dikhawatirkan Ketua DPRD Semarang Supriyadi bakal diwarnai dengan banyaknya warga yang memilih golongan putih alias golput.
Semarangpos.com, SEMARANG — Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengaku khawatir dengan tingginya potensi warganya yang memilih menjadi golongan putih alias golput dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada) atau tepatnya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018. Golput sejak masa Orde Baru lalu lazim disematkan pada kalangan warga yang memilih tidak memilih dalam pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).
“Kalau melihat hanya dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, saya mengkhawatirkan angka golput meningkat,” kata fungsionaris DPC PDIP Kota Semarang yang berpengalaman dalam pemenangan pemilu bagi partainya itu seusai pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilgub Jateng 2018 di kediamannya, Kota Semarang, Sabtu (20/1/2018).
Supriyadi menjelaskan semakin sedikitnya kandidat yang bersaing pada pilkada biasanya akan membuat minat masyarakat untuk berpartisipasi pada pesta demokrasi berkurang. Berbeda soal, kata dia, jika pilkada diikuti lebih dari dua pasangan calon yang membuat masyarakat memiliki banyak alternatif memilih sosok pemimpin. Kondisi semacam itu, menurut dia bakal membuat minat masyarakat dengan sendirinya lebih besar.