TIMESINDONESIA – Program OPOP (One Pesantren One Pruduct) yang menjadi program andalan Pemprov Jatim dalam menciptakan pesantren mandiri dan menciptakan Santripreuner rupanya perlu untuk dievaluasi. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi E DPRD Jatim, Mathur Husyairi.
Mathur mengatakan bahwa program tersebut sangatlah barmanfaat bagi pesantren dan santri itu sendiri. Namun, perlu adanya evaluasi.
"Saya pernah ke Kediri mendatangi salah satu pesantren. Dan yang disampaikan oleh ustaz itu kepada saya apa yang diprogramkan oleh Pemprov Jawa Timur adalah kebanyakan yang sudah umum dilakukan. Dalam artian, mereka sudah melewati itu. Mereka sudah mempunyai produk dan sudah dipasarkan," ujarnya saat ditemui usia rapat paripurna, Kamis (10/12/2020).