TIMESINDONESIA – Keberadaan sekolah negeri di Surabaya Utara sangat minim. Sementara pemerintah melalui kementerian pendidikan masih menerapkan sistem zonasi setiap tahun ajaran baru.
Kondisi tersebut mengakibatkan siswa di sejumlah wilayah ini tidak dapat menjangkau pendidikan negeri di daerah luar ketentuan zonasi. Tokoh masyarakat Kawasan Tanah Merah, Surabaya Utara, Drs. Hasan Arifin pun angkat bicara.
Menurut Hasan Arifin, Surabaya Utara hanya memiliki satu gedung SMA Negeri. Yaitu SMA Negeri 19 di Kedung Cowek. Sementara jumlah SMP Negeri hanya 2 unit. Gedung SMP Negeri berada di Wilayah Kenjeran. Hasan mengatakan, jumlah tersebut masih sangat minim jika dibandingkan cakupan penduduk kawasan pesisir tersebut.