Di Sumatera Barat, malam takbiran dimeriahkan dengan arak-arakan lampion dan obor. Tradisi ini menambah suasana syahdu dan sakral dalam menyambut Idul Fitri.
Tabuik di Sumatera Barat
Di beberapa wilayah pesisir Sumatera Barat, takbiran dirayakan dengan mengarak “Tabuik,” sebuah simbol tradisional yang digunakan dalam perayaan-perayaan besar.
![Ilustrasi pawai perahu di malam takbiran Idul Fitri. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/30/74498-ilustrasi-pawai-perahu-di-malam-takbiran-idul-fitri-ist.jpg)
Pawai Perahu di Kalimantan
Di beberapa daerah di Kalimantan, malam takbiran tidak hanya dilakukan di darat, tetapi juga di sungai. Warga menghias perahu mereka dengan lampu warna-warni dan mengumandangkan takbir sepanjang perjalanan di perairan.
Keindahan Malam Takbiran
Selain sebagai wujud rasa syukur, malam takbiran juga menjadi ajang silaturahmi.
Banyak keluarga berkumpul di rumah atau masjid untuk bersama-sama mengumandangkan takbir.
Anak-anak dengan riangnya bermain petasan, sementara orang dewasa menyiapkan hidangan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, dan rendang.
Baca Juga: Promo Indomaret Malam Takbiran, Persiapan Lebaran 2025 dengan Baik!
Keindahan malam takbiran juga terlihat dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan.
![Ilustrasi pawai perahu di malam takbiran Idul Fitri. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/30/81957-ilustrasi-pawai-perahu-di-malam-takbiran-idul-fitri-ist.jpg)
Tidak hanya umat Islam yang menikmati suasana ini, tetapi juga masyarakat dari berbagai latar belakang yang turut merasakan kegembiraan dan kekhidmatan malam suci ini.
Malam takbiran Idul Fitri bukan sekadar tradisi, tetapi juga momen penuh makna dalam kehidupan umat Islam.
Ia adalah malam kemenangan, malam syukur, dan malam kebersamaan.
Dengan semangat takbir yang menggema, umat Islam bersiap menyambut hari yang fitri dengan hati yang bersih dan penuh kegembiraan.