Infografis
Suara.com - Pelatih kepala sektor ganda campuran PBSI, Richard Mainaky memberikan target tinggi untuk anak latihnya yang akan berlaga di tiga turnamen BWF World Tour leg Asia di Bangkok, Jepang, pada 12-31 Januari mendatang.
Sementara tim pabrikan Suzuki telah mengonfirmasi perginya sang manajer, Davide Brivio yang sukses mengantar tim ini meraih gelar juara dunia setelah 20 tahun puasa gelar.
Berita di atas adalah dua dari lima berita olahraga yang menarik di kanal sport Suara.com, sepanjang Jumat (8/1/2021) yang kami rangkum di bawah ini:
1. China-Jepang Mundur, Praveen / Melati Cs Ditarget Sapu Bersih Tiga Tur Asia
![Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, menaklukkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dalam perempat final PBSI Home Tournament sektor ganda campuran di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (2/7/2020). [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/02/71624-praveen-jordanmelati-daeva-oktavianti.jpg)
Pelatih kepala sektor ganda campuran PBSI, Richard Mainaky memberikan target tinggi untuk anak latihnya yang akan berlaga di tiga turnamen BWF World Tour leg Asia di Bangkok, Jepang, pada 12-31 Januari mendatang.
Pelatih berjuluk Tangan Besi itu berharap Praveen Jordan dan kawan-kawan bisa menyapu bersih gelar juara dari tiga turnamen, yang kebetulan tidak diikuti para pebulutangkis Jepang dan China.
2. Davide Brivio Hengkang, Petinggi Suzuki Mengaku Kaget
Tim pabrikan Suzuki telah mengonfirmasi perginya sang manajer, Davide Brivio yang sukses mengantar tim ini meraih gelar juara dunia setelah 20 tahun puasa gelar.
Baca Juga: Mengharukan! Ini Komentar Davide Brivio untuk Alex Rins dan Joan Mir
Dilansir dari Motorsport (8/1/2021), kepergian pria Italia ini membuat petinggi tim tersebut kaget, tak terkecual pimpinan proyek, Shinichi Sahara.
3. 8 Pebulutangkis Indonesia Terbukti Lakukan Match Fixing, Ini Tanggapan PBSI
![Logo Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). [Twiter@bwfmedia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/14/80637-logo-bwf.jpg){kind=logo}
Delapan pebulutangkis Indonesia telah dijatuhi hukuman oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah terbukti melakukan pengaturan skor atau match fixing.
Lewat laman resminya, Jumat (8/1/2021), BWF mengumumkan delapan atlet bulutangkis RI itu terbukti bersalah dan telah melakukan match fixing pada periode 2015 hingga 2017.
