Hamilton, yang memiliki jumlah kemenangan di F1 paling banyak ketimbang rival-rivalnya, telah dua kali naik podium teratas di Australia (2008, 2015).
Akan tetapi, peluang sang pebalap Inggris naik mimbar di Melbourne akhir pekan ini tampak kecil karena Mercedes masih belum menemukan kecepatan dan downforce yang baik, bahkan Hamilton mengeluhkan mobilnya tak bisa dikendarai di Arab Saudi.
Setelah mendapat durian runtuh finis ketiga di Bahrain karena dua pebalap Red Bull mengalami kerusakan, Hamilton hanya mampu finis P10 di Jeddah setelah start dari P16.
Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan mobil Mercedes tak bisa disulap dalam semalam menjadi cepat.
"Saat ini, performa trek kami tidak sesuai harapan kami, tapi setiap orang di Brackley dan Brixworth memusatkan perhatian mereka untuk memahami masalah ini dan menemukan solusi yang tepat," kata Wolff.
Albert Park sebelumnya selalu menjadi balapan pembuka musim sejak 1996 namun tahun ini digeser sebagai seri ketiga di kalender mengikuti pelonggaran pembatasan terkait COVID-19 di negara bagian Victoria.
Melbourne gagal menggelar balapan pada 2021 karena aturan karantina yang ketat setelah pada 2020 balapan dibatalkan sebelum sesi latihan pertama pada Jumat karena munculnya kekhawatiran terkait COVID-19 setelah salah satu anggota tim McLaren kedapatan positif terinfeksi virus corona.
Valtteri Bottas, sekarang membalap untuk Alfa Romeo, memenangi GP Australia terakhir tiga tahun silam, mengalahkan rekan satu timnya saat itu di Mercedes, Lewis Hamilton dengan keunggulan 20,886 detik.
Australia juga akan menyaksikan kembalinya juara dunia empat kali Sebastian Vettel, yang melewatkan dua balapan pembuka musim karena terjangkit COVID-19.
Baca Juga: Sebastian Vettel Siap Mengaspal Lagi Setelah Melewatkan Dua Balapan Pembuka F1 2022
"Bagi saya, setelah hampir satu bulan tak membalap, belajar sepanjang sesi latihan akan penting," kata pebalap tim Aston Martin itu.