Suara.com - Petarung kebanggaan Indonesia, Jeka Saragih, akan kembali menunjukkan tajinya di ajang bergengsi Ultimate Fighting Championship (UFC).
Pada laga yang dijadwalkan berlangsung 8 Juni 2025 di New Jersey, Amerika Serikat, Jeka akan menghadapi petarung asal Korea Selatan, Joo Sang Yoo, dalam pertempuran kelas bulu yang dipastikan menyedot perhatian publik tanah air.
Melalui unggahan video di akun media sosial resmi @ufcIndonesia, Jeka memohon dukungan dari masyarakat Indonesia agar dapat tampil maksimal dan membawa harum nama bangsa di panggung UFC.
“Mohon doa dan dukungan untuk saya yang akan bertarung membawa bendera Indonesia,” ujar Jeka dalam video tersebut.
Petarung asal Simalungun, Sumatera Utara ini mencatat debut impresif di UFC pada November 2023, dengan mencatatkan kemenangan knockout (KO) atas petarung asal Brasil, Lucas Alexander, dalam waktu singkat, hanya 1 menit 31 detik.

Kemenangan itu diraih di ajang UFC Vegas 82 yang berlangsung di Las Vegas, dan langsung mengukir sejarah sebagai kemenangan pertama petarung Indonesia di UFC.
Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Dalam laga keduanya yang digelar pada Juni 2024, Jeka harus mengakui keunggulan petarung Amerika Serikat, Westin Wilson, sehingga mencatat kekalahan pertamanya di UFC.
Meski begitu, mental juara Jeka tetap menyala. Ia terus berlatih keras demi mempersiapkan laga berikutnya melawan Joo Sang Yoo.
Karier Jeka Saragih dimulai di ajang One Pride MMA Indonesia, di mana ia sempat menyandang gelar juara kelas ringan usai menaklukkan Ngabdi Mulyadi pada April 2017.
Baca Juga: Tumbangkan Kai Asakura di UFC 301, Alexandre Pantoja Sukses Pertahankan Gelar
Ia mempertahankan gelar tersebut beberapa kali sebelum akhirnya takluk oleh Angga pada Februari 2020.
Langkahnya menuju UFC dimulai saat ia mengikuti ajang Road to UFC, turnamen yang menjadi gerbang petarung Asia menuju panggung dunia.
Dalam turnamen tersebut, Jeka tampil gemilang dengan meng-KO petarung Korea Selatan Ki Won-bin di semifinal.
Sayangnya, ia harus menyerah di partai final saat melawan Anshul Jubli asal India pada Februari 2023 di UFC Apex, Nevada.
Meski gagal menjadi juara, performa impresifnya di sepanjang turnamen membuat UFC mengontrak Jeka dengan durasi lima pertandingan, menjadikannya sebagai petarung Indonesia pertama yang resmi berlaga di UFC.
Setelah menandatangani kontrak dengan UFC, Jeka langsung menjalani program latihan intensif di San Diego, Amerika Serikat, di bawah asuhan pelatih kawakan Marc Fiore dalam program Fight Academy by Mola Sports.
Selama lebih dari setahun, Jeka fokus mengembangkan kemampuan, terutama di aspek grappling dan pertarungan bawah, yang menjadi salah satu titik lemahnya saat kalah dari Anshul Jubli.
Meski dikenal sebagai striker tajam dengan julukan "Si Tendangan Maut", peningkatan kemampuan grappling menjadi penting untuk bersaing di level tertinggi MMA dunia.
Menghadapi petarung Korea Selatan, Joo Sang Yoo, di UFC 316, Jeka Saragih membawa semangat baru dan tekad untuk kembali mencatat kemenangan.
Dengan rekor profesional 14 menang dan 3 kalah, Jeka tak hanya berjuang untuk kemenangan pribadi, tetapi juga untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing di panggung UFC yang penuh talenta dari seluruh dunia.
Laga ini menjadi sangat penting bagi kelanjutan karier Jeka di UFC, sekaligus menjadi momen krusial untuk mengibarkan kembali Merah Putih di atas octagon dunia.
Apabila berhasil menang, peluang Jeka untuk naik peringkat dan membuka jalan menuju pertarungan yang lebih besar akan semakin terbuka lebar.
Dalam setiap pernyataannya, Jeka selalu menekankan pentingnya dukungan masyarakat. Ia menyadari bahwa keberadaannya di UFC bukan hanya mewakili dirinya, tetapi juga menjadi simbol perjuangan para atlet Indonesia.
“Perjalanan ini sangat panjang. Saya lebih banyak habiskan waktu untuk latihan daripada bersama keluarga. Tapi semua ini untuk Indonesia,” kata Jeka.