Suara.com - Kompetisi esports berskala dunia, PUBG Mobile Global Championship (PMGC) babak League, baru saja usai digelar dan mengukuhkan tim asal Tiongkok, Four Angry Men (4AM) sebagai pemuncak klasemen.
Di peringkat ke-2, berhasil diduduki oleh tim asal Indonesia, Bigetron Red Aliens (BTR), yang memperoleh hadiah uang tunai sebesar 125 ribu dolar AS.
Sebagai juara babak League, tim 4AM berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 300 ribu dolar AS, sekaligus langsung lolos ke babak Grand Finals yang akan diselenggarakan di Dubai pada awal tahun depan, bersama dengan 15 tim lainnya, termasuk 2 tim kebanggaan Indonesia - Bigetron Red Aliens dan Aerowolf Limax.
Di kompetisi terbesar dalam sejarah PUBG Mobile ini, PMGC League Season Zero telah mempertandingkan 24 tim terbaik dari seluruh dunia dengan 108 babak, yang telah berlangsung selama 4 minggu mulai dari tanggal 24 November hingga 20 Desember 2020.
Untuk bisa menjadi 16 tim terbaik yang lolos ke grand final dan memperebutkan total prize pool terbesar dalam sejarah mobile gaming, yaitu sebesar 2 juta dolar AS, ke 24 tim tersebut masing-masing harus bersaing ketat dan menunjukkan kualitas terbaiknya dalam bertempur di kompetisi PMGC babak League kemarin.
Perjalanan tim 4AM menuju puncak klasemen tidak diraih dengan mudah. Mereka harus bersaing sangat ketat dan intens dengan tim asal Indonesia, Bigetron Red Aliens.
Kemenangan tim 4AM akhirnya ditentukan di Super Weekend minggu terakhir dengan perbedaan 70 poin, setelah posisi puncak klasemen hingga Super Weekend minggu ke-3 terus diduduki tim BTR.
Salah satu pemain 4AM, 33Svan berhasil meraih predikat sebagai League MVP dan berhak membawa pulang hadiah uang sebesar 10 ribu dolar AS.
Di kompetisi ini, semua tim telah menyuguhkan aksi kelas dunia, yang menghibur jutaan penggemar dan komunitas yang menyaksikan secara langsung secara live streaming di halaman resmi PUBG Mobile Indonesia Youtube channel, Facebook Gaming, dan Nimo TV.
Baca Juga: PUBG Mobile Luncurkan Mode Permainan Baru Frost Festival
“Banyak pengaruh yang terjadi pada kompetisi ini, dimana yang paling mempengaruhi adalah perubahan zona yang sangat berbeda dari kompetisi sebelumnya dan hal tersebut harus kami pelajari lagi,” jelas Isfan Satria, Manajer dari Bigetron Red Aliens dalam keterangannya, Selasa (22/12/2020).