Pengunjung yang masuk dalam kelompok ini biasanya menikmati sajian musik yang ada sambil belajar sesuatu yang baru di dalamnya. Orang-orang tersebut tidak hanya belajar dari musikalitas, tapi juga pengelolaan acaranya sendiri dan juga kemunculan tren dan budaya.
Orang-orang ini paham bahwa kehadiran mereka memberikan warna bagi festival tersebut secara khusus, maupun secara luas kepada ekonomi dan industri musik itu sendiri.
Hal yang menarik dari temuan penelitian kami adalah klasifikasi ini relevan di berbagai jenis festival yang ada terlepas dari genre musik yang dimainkan dengan tingkat akurasi hingga 95%.
Makna temuan ini
Dari temuan ini, kami memiliki dua rekomendasi yang kami dapat sodorkan pada para penyelenggara festival musik di Indonesia.
Pertama, penyelenggara festival musik pada masa depan dapat memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh bahwa festival musik yang bahkan terkesan hedonis sekalipun, mampu memberikan nilai tambah kepada pengunjungnya dengan memberikan kesempatan untuk pengembangan diri maupun dampak positif kepada masyarakat.
Misalnya saja, dengan mendatangi festival musik di area alam terbuka, penyelenggara dapat menginformasikan pengunjung bahwa festival tersebut telah membantu dan memberdayakan ekonomi lokal.
Informasi tambahan ini bisa menjadi pendorong bagi orang lain untuk mengunjungi festival musil yang diadakan.
Kedua, penyelenggara festival musik pada masa depan juga dapat memberikan nilai tambah terkait dengan pengembangan diri para pengunjungnya dalam konteks musik.
Misalnya, dengan menawarkan sesi khusus dengan musisi atau tenaga professional terkait yang tampil pada festival tersebut. Dengan demikian, keseluruhan pengalaman yang dibawa dapat memenuhi ekspektasi yang diharapkan masing-masing pengunjung.
Baca Juga: Dibayangi Pandemi, Festival Musik Internasional Roargama Batal Digelar
Kami berharap rekomendasi ini bisa bermanfaat untuk menentukan nasib industri penyelenggaraan festival musik yang dituntut untuk melakukan banyak perubahan sejak terjadinya pandemi ini.
Artikel ini sebelumnya tayang di The Conversation.