Contohnya, Tecno Phantom Ultimate memiliki layar yang bisa diperluas dari 6,55 inci menjadi 7,11 inci dalam 1,3 detik. Sementara itu, prototipe Samsung mampu mencapai lebih dari 12 inci dengan kamera di bawah layar untuk tampilan yang lebih seamless.

Dengan fleksibilitas dan portabilitas yang lebih baik, smartphone gulung berpotensi menjadi revolusi baru dalam industri mobile.
Perangkat Multi-Engsel: Fleksibilitas dalam Satu Perangkat
Teknologi multi-engsel memperluas konsep perangkat lipat dengan memungkinkan berbagai konfigurasi penggunaan. Salah satu contoh terbaru adalah Huawei Mate XT Ultimate Design yang diluncurkan pada September 2024.
Dengan dua engsel dan layar 10,2 inci, perangkat ini menawarkan pengalaman tablet dalam format yang tetap bisa dikantongi.

Meski tantangan seperti ketahanan engsel dan biaya produksi tinggi masih menjadi hambatan, beberapa produsen lain seperti Samsung dan Tecno juga tengah mengembangkan perangkat serupa.
Smartphone Ultra-Tipis: Perpaduan Estetika dan Performa
Tren smartphone ultra-tipis kembali populer pada 2025, dengan Samsung dan Apple sebagai pemimpin dalam kategori ini.
Samsung Galaxy S25 Edge, yang diperkenalkan di Galaxy Unpacked 2025, memiliki ketebalan hanya 6,4 mm, menjadikannya salah satu smartphone tertipis di pasaran tanpa mengorbankan performa.
![Bocoran Samsung Galaxy S25 Edge. [GSM Arena]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/23/94591-bocoran-samsung-galaxy-s25-edge.jpg)
Sementara itu, Apple dikabarkan akan merilis iPhone 17 Air dengan ketebalan 5,5-6 mm, menargetkan segmen premium dengan desain yang lebih ramping dan elegan.