Apa Itu Dark AI: Ancaman Siber yang Lebih Pintar dari Pikiran Manusia?

Farah Nabilla Suara.Com
Minggu, 10 Agustus 2025 | 20:18 WIB
Apa Itu Dark AI: Ancaman Siber yang Lebih Pintar dari Pikiran Manusia?
Apa Itu Dark AI

Dengan memanfaatkan kemampuan AI untuk tujuan berbahaya, FraudGPT menunjukkan bagaimana dark AI mengubah lanskap ancaman siber.

Dampak bagi organisasi dan konsumen

Munculnya FraudGPT dan alat serupa memiliki dampak besar bagi organisasi maupun konsumen. Dark AI menandai era baru di mana AI dapat dilatih untuk menembus jaringan dengan malware, menulis ransomware untuk menyandera sistem perusahaan, atau membuat deepfake untuk eksploitasi maupun pemerasan.

Ancaman ini sangat membahayakan keamanan data pribadi dan jaringan perusahaan.

Bagi organisasi, hal ini menuntut penggunaan alat deteksi ancaman yang lebih canggih dan keahlian khusus untuk mengatasinya. Volume serangan juga diperkirakan akan meningkat, sehingga diperlukan kesiapan ekstra.

Kemampuan beradaptasi alat seperti FraudGPT membuat pendekatan keamanan siber perlu berfokus pada AI dan machine learning (ML) untuk mengantisipasi dan melawan ancaman tersebut.

Cara melindungi diri dari dark AI

Perlindungan terhadap dark AI seperti FraudGPT memerlukan kombinasi antara peningkatan kesadaran, teknologi canggih, intelijen ancaman yang akurat, dan kerja sama antar pihak.

1. Pelatihan dan edukasi karyawan
Organisasi perlu memberikan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran karyawan terhadap ancaman ini. Karyawan yang teredukasi lebih mampu mengenali dan melaporkan aktivitas mencurigakan seperti phishing.

Baca Juga: AI vs. Dark AI: Perang Siber Dimulai, Kaspersky Ungkap Fakta Mengerikan

2. Mengadopsi alat keamanan siber berbasis AI
Perusahaan modern sebaiknya menggunakan alat keamanan siber AI-native yang mampu menandingi kecanggihan ancaman dark AI. Alat ini bisa mendeteksi pola tidak biasa yang menandakan aktivitas dark AI, dan terus berkembang agar tetap efektif.

3. Memanfaatkan kecepatan AI untuk pertahanan
GenAI dan teknologi AI/ML memungkinkan penjahat siber menyerang dengan kecepatan mendekati kecepatan mesin. Oleh karena itu, alat keamanan berbasis AI menjadi kunci bagi pihak bertahan untuk merebut kembali keunggulan kecepatan.

4. Kolaborasi dengan komunitas keamanan siber
Dengan saling berbagi informasi, organisasi dapat meningkatkan kesadaran industri terhadap teknik baru yang digunakan penjahat, dan secara proaktif memperkuat pertahanan.

Demikian informasi tentang apa itu Dark AI. Ini merupakan ancaman besar dalam keamanan siber modern. Dengan kemampuan untuk beradaptasi, berkembang, dan mengotomatisasi serangan kompleks dalam skala besar, dark AI seperti FraudGPT menimbulkan risiko signifikan bagi organisasi di seluruh dunia.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI