Miniatur Bandai vs Print 3D, Mana yang Lebih Worth It di 2025? Versi AI Lagi Viral

Riki Chandra Suara.Com
Jum'at, 05 September 2025 | 18:05 WIB
Miniatur Bandai vs Print 3D, Mana yang Lebih Worth It di 2025? Versi AI Lagi Viral
Viral miniatur ala Bandai via AI. [Dok. ChatGPT]

Suara.com - Fenomena unik kembali menghebohkan media sosial. Warganet ramai-ramai membuat foto motor dan mobil menjadi miniatur Bandai ala Tamiya menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Hasil visualnya bikin takjub, karena kendaraan sehari-hari terlihat seperti model kit replika dengan detail printing presisi tinggi, seolah baru keluar dari kotak mainan.

Menariknya, untuk menghasilkan karya ini tidak diperlukan kamera mahal atau kemampuan merakit plamo (plastic model). Hanya dengan prompt yang tepat, AI mampu menciptakan replika digital yang makin akurat.

Tren tersebut berkembang pesat di platform seperti TikTok, Instagram, hingga X (Twitter), bahkan jadi medium baru pecinta otomotif memvisualisasikan kendaraan impian mereka.

Namun, di balik viralnya miniatur digital ini, perdebatan klasik tetap berlanjut: Miniatur Bandai versus print 3D, mana yang lebih worth it di 2025?

Data komunitas r/Gunpla menunjukkan bahwa rata-rata harga kit Bandai meningkat sekitar 15 persen, dengan model murah seperti HG Z’Gok melonjak hingga 43 persen.

Meski kenaikan absolutnya hanya sekitar USD 2, faktor biaya produksi dan pelemahan yen menjadi pemicu utama. Kondisi ini membuat banyak kolektor mulai mempertimbangkan alternatif lain.

Sementara itu, print 3D justru makin kompetitif. Laporan Clever Creations dan TechRadar mencatat sejumlah printer resin 2025 terbaik, seperti Elegoo Saturn 2 (resolusi 8K, build 219×123×250 mm) dan Phrozen Sonic Mini 8K (XY resolusi 22 mikron).

Kedua perangkat ini mampu menghasilkan miniatur dengan detail sangat tinggi di kisaran harga USD 200–500, sehingga makin terjangkau dibanding beberapa tahun lalu.

Keunggulan print 3D terletak pada fleksibilitas desain. Pengguna bisa mengunduh model digital dari platform seperti Thingiverse atau MyMiniFactory, serta menyesuaikan detail sesuai keinginan.

Meski begitu, pencetakan resin membutuhkan peralatan tambahan seperti mesin cuci dan curing, serta prosedur penanganan bahan yang lebih rumit.

Di sisi lain, Miniatur Bandai tetap unggul dengan kualitas cetak presisi manufaktur tanpa perlu repot pasca-produksi. Tantangannya adalah kenaikan harga dan distribusi yang terbatas di sejumlah negara.

Dengan tren AI yang memperkenalkan generasi baru miniatur digital, pertarungan antara Miniatur Bandai dan print 3D kian relevan di 2025.

Pada akhirnya, pilihan tergantung kebutuhan: apakah mengutamakan kepraktisan koleksi fisik dengan kualitas pabrikan, atau fleksibilitas penuh melalui teknologi cetak modern.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?