-
Suhu panas disebabkan pergeseran semu matahari ke selatan dan berkurangnya pembentukan awan hujan.
-
Cuaca ekstrem terjadi karena kombinasi suhu tinggi siang hari dan hujan deras sporadis malam hari.
-
BRIN dan BMKG memperkirakan suhu panas bisa bertahan hingga akhir Oktober atau awal November.
- Siaga (Hujan lebat – sangat lebat) : Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Barat.
- Angin Kencang : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.
Mengapa Ada Suhu Panas serta Hujan Angin pada Bulan Ini?
"Saat ini kenapa terlihat panas? Karena di sisi selatan matahari sekarang itu udah bergeser di selatan wilayah Indonesia. Ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dikutip dari Antara, Minggu (19/10/2025).
Di sisi lain, BRIN memprediksi bila cuaca panas diperkirakan masih akan bertahan hingga akhir Oktober.
Namun, jika hujan belum turun secara merata, periode suhu tinggi ini bisa berlangsung hingga November.
Posisi semu matahari berada di selatan ekuator, membuat sinar matahari jatuh lebih tegak sehingga suhu siang hari meningkat.
Selain itu terdapat pembentukan bibit siklon tropis 96W di Laut Filipina yang membuat awan terkonsentrasi di Belahan Bumi Utara.
Akibatnya, wilayah di selatan ekuator minim awan dan terasa lebih panas di siang hari.
Selain perubahan iklim, aktivitas manusia, industri, dan berkurangnya ruang hijau juga memicu fenomena pulau panas perkotaan (urban heat island) yang membuat suhu di kota makin tinggi.
Baca Juga: 5 Parfum yang Cocok Dipakai saat Cuaca Panas: Wanginya Kalem, Gak Ganggu Orang Lain