Saham Hampir 100 Persen, Arab Saudi Bakal Punya Kendali Penuh Atas Electronic Arts

Kamis, 04 Desember 2025 | 14:49 WIB
Saham Hampir 100 Persen, Arab Saudi Bakal Punya Kendali Penuh Atas Electronic Arts
Battlefield, salah satu game terbitan Electronic Arts. (EA)
Baca 10 detik
  • Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi berencana akuisisi 93,4 persen saham Electronic Arts senilai 55 miliar dolar AS.
  • Kepemilikan mayoritas ini memicu kekhawatiran gamer mengenai masa depan game serta nasib sirkuit kompetitif.
  • Akuisisi ini berpotensi mengubah struktur perusahaan karena adanya tekanan keuangan dan fokus investasi PIF pada AI.

Suara.com - Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi akan memiliki 93,4 persen saham Electronic Arts (EA) jika rencana akuisisi disetujui.

Ini bukan sekadar investasi biasa, melainkan sebuah langkah yang secara efektif menempatkan raksasa di balik franchise Apex Legends, EA Sports FC, dan Madden di bawah kendali pemerintah Arab Saudi.

Bagi gamer veteran, itu adalah perkembangan yang menimbulkan banyak pertanyaan besar tentang masa depan game favorit mereka.

Sebagai referensi, PIF Arab Saudi bakal membeli EA dengan kesepakatan sebesar 55 miliar dolar AS atau Rp 916 triliun (kurs Rp 16.651)

Kesepakatan senilai total 55 miliar dolar AS membuat PIF harus menggelontorkan dana sekitar 29 miliar dolar AS untuk porsi sahamnya.

The Wall Street Journal bahkan menyebut langkah ini "tidak lazim" bagi dana kekayaan negara untuk mengambil porsi sebesar itu dalam sebuah konsorsium. Biasanya, mereka hanya bertindak sebagai investor minoritas.

Kepemilikan yang nyaris mutlak ini membuat pernyataan CEO EA, Andrew Wilson, bahwa "nilai-nilai dan komitmen kami terhadap pemain dan penggemar di seluruh dunia tetap tidak berubah," terdengar meragukan.

Terutama di tengah sorotan global terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi. Bagi komunitas eSports, alarm sudah berbunyi.

Mengutip GameRadar, PIF, yang juga memiliki ESL FACEIT Group, baru-baru ini menangguhkan sirkuit wanita CS2, ESL Impact, dengan alasan model bisnis yang "tidak berkelanjutan".

Baca Juga: Bocoran Anyar GTA 6, Tampilkan Mode Bersepeda dan Protagonis Lucia

Keputusan tersebut memicu kekhawatiran serius akan nasib sirkuit kompetitif game EA.

Di sisi lain, kemitraan strategis EA dengan Stability AI yang diumumkan sesaat setelah akuisisi, sejalan dengan fokus investasi PIF pada kecerdasan buatan.

Meski begitu, itu memicu ketakutan akan adanya PHK massal di kalangan developer dan manajer komunitas yang menjadi jantung perusahaan.

Dengan kondisi keuangan PIF yang dilaporkan sedang tertekan akibat 'megaproyek' yang sangat mahal, masa depan EA kini berada di persimpangan jalan.

Kombinasi antara kontrol negara, potensi pemotongan anggaran yang signifikan, dan dorongan agresif ke arah AI dapat mengubah wajah salah satu publisher game terbesar di dunia secara drastis.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI