Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024 Diperlukan Kolaborasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 07 April 2021 | 15:39 WIB
Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024 Diperlukan Kolaborasi
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia menjelaskan, PT Pos memiliki rekam jejak dalam sistem keuangan. PT Pos pernah tiga kali mempunyai bank, yaitu di masa Belanda Bank Tabungan Pos yang kemudian pada tahun 1959 berubah menjadi BTN, Bank Pos yang merupakan kerja sama dengan Rajawali namun dilikuidasi pada 1998-1999 saat krisis moneter, dan terakhir Bank Mantap Mandiri Taspen Pos. Namun PT Pos keluar dari Bank tersebut pada 2017.

"Pos punya sejarah panjang di jasa keuangan. Sejak berdirinya Pos 275 tahun yang lalu, salah satu tugas pos yang didirikan pada jaman Belanda, mengirimkan uang dari Belanda ke Indonesia atau sebaliknya, atau mengirimkan uang dari Batavia ke seluruh penjuru tanah air. Kami bukan pemain baru di jasa keuangan. PT Pos sangat optimistis dan sangat percaya diri ketika ingin membantu pemerintah dalam menutup gap tersebut," tuturnya.

Untuk mengembangkan inklusi keuangan, PT Pos akan menyasar target sesuai dengan karakter PT Pos. Target itu adalah masyarakat di daerah tertinggal, masyarakat di perbatasan, masyarakat di pulau terluar, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kelompok masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial, pekerja migran Indonesia, dan kelompok pelajar/mahasiswa/pemuda.

Ia menambahkan, PT Pos memiliki strategi untuk mencapai target tersebut, yaitu digital transporing melalui pos giro mobile, dan interaksi fisik melalui layanan di kantor pos.

Saat ini jumlah kantor pos di seluruh Indonesia sejumlah 8400 kantor. PT Pos juga dibantu dengan 64 ribu agen pos jasa keuangan seperti BRILink.

Agar lebih intensif dalam pengembangan inklusi keuangan, PT Pos akan fokus pada payment dan remiten (menerima semua jenis pembayaran, listrik, pulsa, dan pbb), menyediakan rekening simpanan dengan aplikasi pos giro mobile, dan layanan keuangan yang terintegrasi.

Kepala Strategic Business Unit Giropos Digital PT Pos Indonesia, Hanggoro Feriawan mengatakan, saat ini transaksi keuangan di PT Pos mencapai 23%. PT Pos menargetkan pertumbuahn transaksi keuangan menjadi 58% pada 2022.

Otoritas Jasa Keuangan juga memiliki semangat yang sama dengan PT Pos. OJK yakin dapat berkontribusi dalam pencapaian target indeks inklusi keuangan 90% pada 2024.

Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK, Edwin Nurhadi menyatakan, OJK memiliki beberapa produk untuk pengembangan inklusi keuangan.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Mau Akselerasi Inklusi Keuangan Dikebut saat Pandemi

"Ada produk simpanan pelajar dengan program satu rekening satu pelajar. Program ini untuk menjangkau pelajar di daerah. Saat ini terdapat 57 juta pelajar di Indonesia. Ini akan jadi backbone , potensi yang besar sekali untuk kita dukung perceparan target 90% itu," kata Edwin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI