“Salon itu besar peluangnya. Bayangkan, orang yang berambut pendek, ingin rambutnya panjang, tetapi yang rambutnya panjang ingin rambut pendek. Orang yang alisnya tebal, ingin ditipisin, yang alisnya tipis, ingin alisnya tebal,” ujarnya.
Kedua, bagaimana mendapatkan modal? Kuncinya adalah jaringan, sehingga terhubung dengan sumber pembiayaan. Bank seperti BNI adalah sumber modal yang baik.
Ketiga, bagaimana menjaga agar bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses? Sandi tegas agar pengusaha wajib menjalankan silaturahim, atau memperkuat networking, atau menjadi relationship. Ini penting karena Allah berjanji, siapa saja yang menjaga silaturahmi makan kan diperpanjang umurnya dan diperbanyak rejekinya.
“Ini artinya, jadi pengusaha itu tidak boleh baper (bawa-bawa perasaan), suka iri, senang melihat orang susah, dan susah saat melihat orang senang. Tapi senanglah saat melihat orang senang atau sukses. Jangan lupa, nilai luhur bangsa Indonesia ini adalah gotong royong, inilah kekuatan kita,” tuturnya.
Keempat, kapan memulai usaha? Saat paling tepat memulai usaha adalah ketika sedang krisis. Kalaupun gagal, sikapi dengan positif karena kegagalan itu tidak akan membuat mati seseorang, namun kekuatan untuk menapaki tangga kesuksesan dengan lebih mantap.
“Saya ingin tegaskan, tidak ada sukses yang instan. Saya, 20 tahun mengalami pasang surut. Tidak mungkin selalu di atas. Kuncinya, ketika sedang diatas, kita wajib bersyukur. Kalau kita lihat ke bawah, berikan empati. Nah, ketika sedang di bawah, kita bersabar, agar termotivasi. Untuk melompat lebih tinggi, kita harus mengerti bahwa tidak ada yang instans,” katanya.
Kelima, lalu bagaimana menyikapi kegagalan?
Pertama, rutin berolahraga, karena dengan olahraga rutin akan keluar zat yang dinamakan endorphin. Ketika zat ini keluar, maka akan memotivasi jiwa secara otomatis.
Kedua, membaca buku yang inspiratif dan bercerita cerita sukses kehidupan tokoh, bisa diperoleh dari toko buku namun sangat bisa diperoleh dengan mudah di media-media sosial dengan mudah. Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memberi semangat satu sama lain, saling menguatkan setiap saat.
Baca Juga: BNI Siapkan Modal Usaha hingga Rp500 Juta bagi Pekerja Migran Indonesia
“Saat ini saja, saya masih suka galau. Namun ingat 3 langkah tadi. Teman-temanlah yang memberikan semangat pada kita. Ingat 3G. Gercep atau gerak cepat, geber atau gerak bersama, tidak bisa sendiri-sendiri, dan gaspol atau garap semua potensi. Jangan banyakin gibah, guys, tetapi cari teman yang selalu memberi motivasi agar bisa melompat lebih tinggi. Jiwa pemenang itu ada di dalam diri kita semua, karena dibalik kesulitan akan selalu ada jalan keluar. Kegagalan tidak akan membunuh seseorang, tetapi menjadi jalan meniti anak tangga,” ujarnya.