Ragam Jurus Meraup Cuan di 2022, Dari yang Aman Hingga Paling Agresif

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 16 Februari 2022 | 08:17 WIB
Ragam Jurus Meraup Cuan di 2022, Dari yang Aman Hingga Paling Agresif
Ilustrasi uang. (pixabay.com/EmAji)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selanjutnya dalam berinvestasi di asset kripto, Rey “mewajibkan” agar orang memasukkan Bitcoin dalam portofolionya, lalu memilih koin-koin kripto lainnya.

“Jangan pernah saat investasi di kripto hanya pilih alt coin tapi melewatkan Bitcoin. Itu sangat keliru. Karena saat Bitcoin naik alt koin belum tentu naik, tapi kalau bitcoin turun alt pasti turun. Jadi the safest way to invest in crypto is in Bitcoin,” urai Rey.

Peluang cuan dari pasar kripto pun tak hanya dari jual beli saja. Tapi dari fitur baru yang bernama staking. Fitur yang mirip dengan bunga pada bank atau dividen pada saham ini pada intinya memberikan imbalan kepada investor yang memegang koin kripto dalam jangka waktu tertentu, misalnya setahun. Dividennya pun tak main-main. Bisa ratusan persen setahun.

“Contoh kemarin saat NFT (Nonfungible token) hype saya ambil di Axie infinity. Lalu dia penjualan karakter NFT meroket ratusan persen. Dibagikan dalam dividen sebesar 125%. Jadi banyak koin staking yang bisa dipilih. Jangan sudah alt coin tidak dapat apa2 tidak bisa distaking,” pesan Rey.

Menurut Rey, fitur staking di asset kripto ini menjadi salah satu alternatif termudah mudah untuk menambah pundi-pundi cuan.

Selanjutnya, Rey juga berpesan agar cermat memilih broker asset kripto. Pilih broker yang memiliki asuransi. Seperti Triv yang memiliki Kita Cold Storage di insurance Bitgo Kustodian dan Lody Insurance, Inggris.

"Jadi cold walletnya USD 100 juta atau Rp 4,5 triliun. Lalu hot walletnya juga diasuransikan USD 5 juta jadi total USD 105 juta, itu Triv bayar mahal untuk asuransinya. Tapi yang penting dana pengguna aman,” tegas Rey.

Terakhir Rey mengulangi pesan investasi yang kerap diulangi kepada anak-anak muda yang ditemuinya. Be as aggressive as you can. Selagi tidak ada tanggungan keluarga kapan lagi bisa pilih investasi berisiko tinggi dengan yield tinggi seperti Bitcoin.

“Nanti, kalau sudah punya keluarga, anak, baru kita reposisi investasinya pilih agak moderat,” pesan Rey.

Baca Juga: Usung RSK Blockchain dan Desentralisasi Finansial di Fintech Asia Summit 2022, Ini Harapan IOV Labs

Adapun Bernardus Wijaya CEO Sucor Sekuritas memaparkan, strategi tiga M, plus satu D yang menjadi panduan baginya dalam mengedukasi public tentang investasi saham. M pertama adalah mindset. Seorang investor harus memiliki mindset terus belajar, upgrade diri, berjuang, dan focus pada konsistensi profit jangka panjang. M kedua adalah metode.

“Investor harus melengkapi dirinya dengan pengetahuan makro ekonomi, analisis fundamental, harus memahami what dan when to buy,” paparnya.

M terakhir yakni money management, investor wajib melakukan diversifikasi beberapa saham yang karakternya berbeda-beda. Sehingga jika salah satu merugi masih ada saham lain yang menggantikannya.

“Terakhir, disiplin dengan trading plan investment plan dari teman-teman semua,” ujarnya.

Bernard menganalisis, kebijakan tapering yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed, akan sedikit mengguncang pasar global.

“Konsekuensinya likuiditas pasar akan turun,mereka akan take profit dari instrument agresif seperti saham dan kripto lalu beralih ke instrument yang lebih stabil seperti obligasi dan deposito yang akan naik suku bunganya,” ujar Bernard.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI