Cukup lama menanti, akhirnya seseorang di dalam bilik tersebut keluar. Sontak ketiga orang tersebut terkejut melihat seorang petugas cleaning service pria keluar dari bilik toilet tersebut.
Kemudian petugas cleaning service tersebut langsung di introgasi oleh staf stasiun terkait dengan identitas dan keperluannya ia berada di dalam bilik toilet.
"Habis bersih-bersih, cek hp-nya aja, nggak ada apa-apa," tulis isfi menirukan pernyataan petugas cleaning service pada saat itu.
Jawaban dari petugas tersebut dirasa janggal, pasalnya baik dirinya maupun staff stasiun belum ada menanyai terkait dengan kejadian pelecehan seksual tersebut.
Sebelum mengakui perbuatan tak senonoh yang dilakukannya, petugas cleaning service tersebut tetap bersikeras mengelak perbuatannya.
Akhirnya dilakukan negosiasi dan perundingan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melibatkan, terduga pelaku, Isfi, Kepala Stasiun Ciamis, perwakilan dari vendor cleaning service, dan 2 orang dari pihak kepolisian.
Setelah pihak berwajib datang dan dilakukan interogasi yang membuat pelaku mengakui perbuatannya, kepolisian malah meminta kedua belah pihak untuk berdamai yang ternyata cukup membuat Isfi selaku penyintas merasa kecewa sekaligus geram.
"Setelah di introgasi oleh pihak KAI dan kepolisian akhirnya pelaku mengakui tindakan tersebut. Gila emang!!!! Tapi yang disayangkan dari pihak kepolisian meminta damai, damai ceunaaahhhh!!! Greget banget asli," ujar Isfi.
Meskipun pihak kepolisian meminta damai, PT KAI tampak tegas menangani kasus tersebut dengan membuat klarifikasi dan menyebutkan bahwa telah melakukan pemecatan terhadap pelaku.
Baca Juga: Tarif Promo Merdeka PT KA Bandung