Sempat Tak Ada Pesanan Selama Pandemi, Perajin dan UMKM Bali Kini Banjir Orderan dari Delegasi KTT G20

Vania Rossa
Sempat Tak Ada Pesanan Selama Pandemi, Perajin dan UMKM Bali Kini Banjir Orderan dari Delegasi KTT G20
Toko Krisna Oleh-Oleh di Bali. (ANTARA)

Pesanan baju tanpa kerah dengan dasar warna-warni bergambar kepala barong menjadi salah satu yang menjadi unggulan.

Suara.com - Rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali tampaknya membawa berkah bagi para penyedia kerajinan dan makanan di Bali. Mereka mengakui banjir pesanan selama rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali berlangsung, setelah hampir dua tahun Bali sepi wisatawan karena pandemi.

Asisten manajer Krisna Oleh-Oleh outlet Jalan By Pass, Kadek Bhuana, mengakui selama dua bulan belakangan, tokonya mencatat kenaikan kunjungan wisatawan asing dan lokal. Para pengunjung itu berbelanja di tokonya, dan membuat ia sangat semangat dan optimis.

Menurutnya, sebelum dikunjungi delegasi, toko terlebih dahulu mendapatkan pemeriksaan ketat dari petugas pengamanan agar para delegasi aman dan nyaman berbelanja oleh-oleh.

Senada dengan Bhuana, Ni Wayan Erni Lestari, pemasok kaos barong dari Gianyar, mengaku kewalahan dengan pesanan baju tanpa kerah dengan dasar warna-warni bergambar kepala barong yang menjadi unggulan oleh-oleh khas Bali.

Baca Juga: Wayan Koster Tolak Timnas Israel Bertanding di Bali, Ini Isi Surat Lengkapnya

Sementara itu, Zian, perajin usaha Keben, mengaku telah mendapatkan pemesanan sebanyak 700 keben dari salah satu hotel tempat delegasi G20 menginap di Nusa Dua.

Keben merupakan kerajinan anyaman bambu yang berbentuk menyerupai kubus dengan beragam ukuran, warna dan gambar. Anyaman ini biasa dipakai masyarakat lokal Bali untuk meletakkan sesaji berupa makanan dibawa ke pura, atau menyimpan barang lainnya.

Zian mengaku sangat senang karena ikut mendapat berkah dari kegiatan KTT G20 ini.

"Soalnya, lama saya tidak mendapat pemesanan seperti semenjak terhenti karena pandemi,” katanya, mengutip keterangan pers.

Menurut Zian, pesanan keben yang diterimanya digunakan untuk tempat makanan, selain keben anyaman bambu, ia juga mendapat pesanan keben berukir berbahan stainless.

Baca Juga: Bule Foto Lepas Celana di Puncak Gunung Agung Bali, Warganet Geram: Penjarakan dan Blacklist!