Mahasiswa Timor Leste tercatat juga ikut berpartisipasi dalam lomba Imlek Festival pada pertengahan Februari beberapa tahun lalu. Salah satu bentuk kegiatan dalam festival ini adalah lomba menyanyi dan drama dengan menggunakan bahasa Mandarin.
“Lomba ini baik sekali karena mendorong kemampuan mahasiswa, termasuk saya, dalam berbahasa Mandarin,” kata Sandra Fatima Adelaide Pereira, salah satu mahasiswa Timor Leste yang mengikuti kelas bahasa Mandarin.
Saat ini tercatat ada ratusan mahasiswa asal Timor Leste yang kuliah di Presuniv. Mereka datang dari berbagai sekolah terbaik yang ada di Timor Leste, seperti St. Magdalena Canossa, San Pedro, St. Jude Thadeus International School, San Jose, Collegio De Santo Inacio De Lolola, dan Collegio Paulo.
Dalam kunjungannya kali ini juga dilakukan penandatanganan perpanjangan perjanjian kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak Timor Leste dengan Presuniv. Perpanjangan MoU yang berlaku untuk tahun 2023 hingga 2028 tersebut menyepakati beberapa hal.
Di antaranya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Kebudayaan Timor Leste akan secara reguler mengirimkan siswa lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas-nya (SLTA) untuk melanjutkan pendidikannya di Presuniv melalui berbagai skema.
Baik pihak Timor Leste maupun Presuniv menilai positif perpanjangan perjanjian kesepahaman tersebut.
“Kami menyambut baik perpanjangan MoU ini. Kami selalu siap untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia dari Timor Leste.” pungkas Chairy.