Mira Lesmana, produser film ‘Petualangan Sherina 2,’ yang menjadi juri di event ini membagikan pandangannya terhadap ISFF 2024, ia berharap kualitas peserta dan film pada ISFF 2024 semakin baik. Ia ingin melihat lebih banyak peserta dari luar Jawa dengan cerita unik dari berbagai daerah Indonesia.
Menurutnya, baik film pendek maupun panjang, dapat mempengaruhi perubahan sosial dan lingkungan jika mengangkat isu penting.
Mira Lesmana menyarankan pembuat film pendek untuk menonton film berkualitas sebagai inspirasi dan referensi.
“Film pendek yang luar biasa mampu menyampaikan ide secara fokus dalam waktu singkat dan mengikat emosi penonton. Serta menawarkan gagasan yang belum pernah terlihat sebelumnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Film Director & Lecturer, Dedih Nur Fajar Paksi menilai tantangan pembuatan film saat ini terletak pada aspek teknik, bukan teknis. Saat ini, sineas muda cepat beradaptasi dengan teknologi.
Sayangnya, mereka sering kesulitan dalam teknik bercerita secara utuh dan kreatif. Sebab, cara sineas muda bercerita seringkali tidak memiliki struktur yang jelas.
“Pengalaman penulis harus dituangkan dengan akurat dalam karya film. Jika penulis tidak dapat menggambarkan situasi dengan tepat, mereka harus melibatkan pihak ketiga untuk riset. Pembuatan film di luar negeri bisa memakan waktu bertahun-tahun dengan banyak referensi, sehingga pemahaman situasi yang mendalam sangat penting,” tambahnya.
Sementara itu Anjas Maradita, yang juga merupakan juri festival tahun ini menambahkan, “Saya berharap ISFF 2024 menampilkan karya inovatif dan bakat baru dalam film pendek, serta menjadi platform bagi para kreator untuk berjejaring dan berkolaborasi. Karena Film pendek yang luar biasa adalah hasil dari penggabungan cerita kuat dengan teknik kreatif dan inovatif, serta meninggalkan kesan mendalam pada penontonnya,” jelasnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, ISFF 2023 melibatkan para sineas muda dari sabang sampai merauke dan menghasilkan sebanyak 226 film pendek dengan berbagai macam genre.
Baca Juga: Sinopsis Film Kupu-Kupu Kertas, Kisah Cinta Terhalang Perbedaan Ideologi
Menariknya, ratusan pekerja film terlibat di event ini, dan hal tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi di kalangan anak muda dalam industri perfilm-an Indonesia.