Menkeu Purbaya Sidak Mendadak Kantor BNI Saat Direksi Rapat, Ada Apa Setelah Isu Suku Bunga Naik?

Senin, 29 September 2025 | 14:34 WIB
Menkeu Purbaya Sidak Mendadak Kantor BNI Saat Direksi Rapat, Ada Apa Setelah Isu Suku Bunga Naik?
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tiba-tiba datang mengunjungi kantor pusat BNI secara mendadak pada Senin (29/9/2025). Foto Antara.
Baca 10 detik
  • Menkeu Purbaya mengunjungi kantor pusat BNI secara tiba-tiba saat direksi sedang rapat. 
  • Kedatangannya menimbulkan spekulasi dan ia menyatakan tujuannya adalah untuk "melihat bagaimana kerja mereka.
  • Kedatangan Purbaya ini diduga kuat terkait isu naiknya suku bunga deposito valas (dolar AS) menjadi 4% di BNI dan bank Himbara lainnya. 

Suara.com - Sebuah kejutan terjadi di markas besar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tiba-tiba datang mengunjungi kantor pusat BNI secara mendadak pada Senin (29/9/2025).

Kedatangan Purbaya ini sontak menjadi sorotan, apalagi saat itu jajaran direksi BNI sedang menggelar rapat.

Mengenakan kemeja putih seragam Kemenkeu, Purbaya langsung menuju lift untuk menemui para direksi. "Ini sidak ke BNI, kita mau lihat bagaimana kerja mereka," kata Purbaya dalam sebuah video yang beredar dari internal Kementerian Keuangan.

Meskipun Purbaya tidak menjelaskan secara detail tujuan kunjungannya, kedatangan ini terjadi tak lama setelah isu kenaikan suku bunga deposito valuta asing (valas) mencuat. Beberapa bank Himbara, termasuk BNI, baru-baru ini kompak menaikkan suku bunga deposito dolar Amerika Serikat (AS) hingga 4 persen.

BNI secara resmi mengumumkan kenaikan suku bunga deposito US$ menjadi 4 persen pada Rabu, 24 September 2025. Langkah serupa juga diikuti oleh bank-bank BUMN lainnya seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTN, dan Bank BSI.

Sebelumnya Purbaya dengan tegas membantah tuduhan bahwa pemerintah atau Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) berada di balik keputusan bank-bank Himbara yang kompak menaikkan suku bunga deposito valuta asing (valas) hingga 4 persen.

Purbaya mengatakan, isu ini telah memicu sentimen negatif di pasar keuangan dan menekan nilai tukar rupiah.

"Orang menuduh saya, itu kebijakan menteri keuangan dikte perbankan untuk menaikkan bunga deposito dolar ke 4 persen. Jadi enggak ada kebijakan seperti itu," kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Sebagai Ketua KSSK, Purbaya menegaskan bahwa tidak ada perintah dari lembaga tersebut untuk menaikkan bunga deposito valas. Ia bahkan telah berkoordinasi dengan anggota KSSK lainnya, termasuk Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, yang juga tidak mengetahui adanya instruksi semacam itu.

Baca Juga: Rupiah Mulai Menguat, Sesuai Prediksi Menkeu Purbaya

"Kan saya ketua KSSK. Saya belum dengar berarti belum. Saya diskusi dengan Gubernur BI juga tadi, Anda pernah dengar? Enggak juga," paparnya.

Purbaya menduga kenaikan suku bunga ini merupakan inisiatif dari beberapa pimpinan bank yang merasa membutuhkan dana valas. Ia menekankan bahwa keputusan itu bukan hasil dikte dari pemerintah, BI, maupun Danantara.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI