IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 12 November 2025 | 06:44 WIB
IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi
Ilustrasi perdagangan sesi I IHSG hari ini [Ist/Antara]
Baca 10 detik
  • Wall Street mencatat rekor penutupan tertinggi baru pada Selasa (11/11/2025) didorong optimisme.
  • IHSG kemarin melemah 0,29% akibat aksi jual bersih investor asing sebesar Rp639 miliar.
  • Bursa Asia bergerak beragam, sementara stimulus AS dan Jepang serta potensi tarif dagang AS-India menjadi sentimen.

Suara.com - Saham global kembali menunjukkan pergerakan positif dengan Wall Street yang sukses mencatat rekor penutupan tertinggi baru pada perdagangan Selasa (11/11/2025).

Kinerja impresif ini didorong oleh kemajuan signifikan dalam upaya mengakhiri penutupan kegiatan pemerintahan (government shutdown) di Amerika Serikat (AS).

Sentimen positif ini diharapkan dapat mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mencoba menguat kembali pada perdagangan hari ini.

Pada perdagangan kemarin, IHSG sendiri ditutup melemah 0,29%, diiringi dengan aksi net sell asing yang cukup besar, mencapai sekitar Rp639 miliar.

Saham-saham unggulan yang paling banyak dilepas oleh investor asing adalah BBCA, BBRI, ANTM, ADRO, dan AMRT.

Indeks-indeks utama Wall Street ditutup menguat, dengan rally utama dipimpin oleh saham-saham non-teknologi, setelah Gedung Putih secara eksplisit menyatakan dukungan terhadap kesepakatan bipartisan untuk membuka kembali pemerintahan AS dalam beberapa hari.

Dow Jones Industrial Average menjadi leader dengan penguatan sebesar 1,18%, ditutup mencapai rekor tertingginya.

S&P 500 naik tipis 0,21%.

Nasdaq Composite bergerak kontraksi, turun 0,25%.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?

Sektor yang paling menonjol adalah perawatan kesehatan, yang naik 2,33%, didorong oleh kenaikan signifikan pada saham-saham farmasi besar seperti Eli Lilly, Johnson & Johnson, dan AbbVie (masing-masing naik lebih dari 2%).

Namun, saham-saham terkait Kecerdasan Buatan (AI) kembali menjadi sorotan negatif. Kekhawatiran muncul setelah investor teknologi Jepang, SoftBank Group, mengumumkan penjualan saham Nvidia senilai USD 5,8 miliar, yang membuat harga saham produsen chip tersebut turun hampir 3% dalam perdagangan Selasa.

Saham CoreWeave yang didukung Nvidia juga melemah lebih dari 16% setelah perusahaan memangkas proyeksi pendapatan tahunan karena adanya gangguan pada pusat data.

Sentimen lain yang memengaruhi pasar adalah pembaruan data penggajian awal ADP yang menunjukkan perusahaan swasta AS rata-rata kehilangan 11.250 pekerjaan per minggu selama empat minggu terakhir per 25 Oktober.

Bursa saham Asia bergerak beragam (mixed) pada perdagangan Selasa (11/11), namun secara keseluruhan tetap didukung oleh harapan positif dari perkembangan pembukaan kembali pemerintahan AS.

Penguatan Terbesar: Straits Times Singapura melesat 1,20% dan Hang Seng Hong Kong menguat 0,81%, diikuti Kospi Korea Selatan yang naik 0,81% serta FTSE Malaysia yang bertambah 0,46%.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI