Suara.com - Dalam extraordinary club meeting di Yogyakarta, Selasa (13/10/2020) sebanyak 18 klub Liga 1 dan 24 klub Liga 2 telah sepakat meminta PSSI untuk kembali melanjutkan sisa kompetisi. Namun, PSSI akan menjalan kompetisi jika izin Polri sudah turun.
Sesuai hasil pertemuan tersebut, tim Liga 1 dan 2 sepakat ingin kompetisi digelar pada November 2020. Namun, belum ada tanda-tanda kepolisian bakal menerbitkan izin karamaian pada bulan depan.
"Tetapi soal izin kita kembalikan ke kepolisian. Jika kepolisian tidak mengizinkan tentu PSSI akan menghormati dan mematuhinya" kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam keterangan resminya, Rabu (14/10/2020).

Yunus Nusi menerangkan pihaknya sudah punya tiga opsi terkait kompetisi musim ini. Menurutnya, opsi ini didapat setelah menerima masukan dari peserta Liga 1 dan 2 2020.
Opsi pertama kembali menggulirkan kompetisi khsusnya pada 1 November 2020 yang disusul Liga 2 dan selesai pada Maret 2021.
Namun, jika tidak diizinkan Polri, PSSI akan membuat skema dan jadwal baru, yakni pada 1 Desember 2020. Begitupun Liga 2 akan mengikuti Liga 1.
Jika 1 Desember tak bisa terlaksana, PSSI akan memundurkannya menjadi awal Januari 2021. Ini semua PSSI lakukan karena aspirasi klub yang ingin kompetisi kembali digelar.
Akan tetapi, jika harus dimulai pada 1 Januari 2021 format kompetisi akan berbeda. Liga 1 kemungkinan digelar dua wilayah karena keterbatasan waktu.
Sebab, pada Mei-Juni 2021 PSSI punya hajatan besar, yakni menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Yunus menegaskan pihaknya akan berusaha supaya kompetisi musim 2020 bisa terlaksana.
Baca Juga: Liga Ditunda, Pandemi Covid-19 Makin Parah, PSIS Rugi Miliaran Rupiah
"Jika itu belum diizinkan karena alasan izin keramaian terkait Pilkada 2020, PSSI akan mencoba memulai pada 1 Januari 2021. Mudah-mudahan aspirasi klub agar kompetisi kembali digelar bisa menjadi kenyataan," jelas Yunus.