"Tidak ada dari tujuh klub teratas yang meminta keuntungan. Kami hanya tahu, karena kami tahu jadwal kami, bahwa itu akan sangat sulit. Untuk memiliki pertandingan terbaik pada akhir pekan di Liga Premier, itu juga akan membantu. Saya pikir kita harus memikirkannya lagi."
![Ekspresi manajer Manchester City, Pep Guardiola (kanan) pada laga Liga Inggris 2020/2021 kontra West Ham United di London Stadium, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. [PAUL CHILDS / POOL / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/25/69216-pep-guardiola.jpg)
Berbicara dalam jumpa pers jelang laga kontra Sheffield United pada Jumat (30/10/2020), manajer Manchester City Guardiola juga berpendapat sama seperti Klopp.
Menurut manajer yang akrab disapa Pep, pemain Liga Premier yang mengalami cedera otot 47 persen lebih banyak pada tahun ini dibandingkan dengan tahap yang sama dari kampanye pada 2019-20.
"Ini tidak ada hubungannya dengan tim tertentu yang memiliki keuntungan," katanya.
"Ini tentang mengapa kami ada di sini - para pemain. Lupakan tentang keuntungan; ini untuk melindungi semua pemain."
"Ketika mereka bermain setiap tiga hari, mereka mulai menderita. Mengapa, di semua liga hal itu terjadi, dan di sini kami tidak dapat melindungi para pemain?"
"Statistik berbicara sendiri. Para pemain belum pulih dari pertandingan sebelumnya, bahkan musim sebelumnya. Tidak masuk akal."
"Siapa yang memilih keputusan? Siapa mereka? Mereka harus melindungi para pemain. Mereka harus memutuskan. Undang-undang itu dapat diterima oleh FIFA, UEFA," tegas Pep seperti dikutip Goal.
Manchester City juga dilanda cedera kunci dengan Sergio Aguero, Fernandinho, Gabriel Jesus, Benjamin Mendy dan Nathan Ake mengalami masalah kebugaran.
Baca Juga: Bagas Kaffa Pro Ada Pemain Keturunan di Skuat Timnas U-19, Tapi...
Akibat terjangan badai cedera pemain yang dialami, Liverpool dan City-- yang digadang-gadang sebagai kandidat terkuat dalam perebutan gelar Liga Premier musim ini-- belum mampu menampilkan performa terbaik mereka.