"Saya menunggu saat yang tepat untuk memulai percakapan. Saya ingin mengatakan kepadanya bahwa saya menyesal karena kami tak dekat lagi. Saya tertarik mengetahui alasannya mengapa kami berkomunikasi dengan cara yang dingin selama lebih dari tiga tahun," cerita Modric.
"Kami berbicara terbuka dan melihat masalahnya tak diketahui dari mana. "Saya tidak marah kepadamu. Saya pikir kamu merajuk dengan saya," katanya (Mandzukic) kepada saya. Saya mengatakan hal yang sama. Energi positif mengalir antara Mario dan saya," jelasnya.
Meski pernah 'perang dingin', nyatanya Modric tak menyimpan dendam kepada Mandzukic. Dia menyebut bahwa Mandzukic orang yang spesial dan tak pernah berkhianat dari rekannya.
"Mario adalah pria spesial. Terkadang dia terlihat pemarah. Mereka yang tidak mengenalnya dengan baik akan berpikir begitu. Pada kenyataannya, dia selalu mengernyitkan kening."
"Tapi dia adalah otang yang akan saya ajak dalam perkelahian (laga). Apapun itu, saya tahu dia akan memberikan segalanya. Dia akan melindungi punggungmu dan tidak akan pernah berkhianat," pungkas Modric.