Salah satunya yakni saat Riyandi memutuskan untuk maju dan memotong bola lambung yang dikirimkan ke area kotak penalti.
Sebetulnya, Riyandi sempat mengambil keputusan ini dengan baik. Namun, ada momen yang membuat gawang timnas Indonesia terancam karena Riyandi maju ke depan untuk memotong bola.
2. Mengkoordinir Pemain Bertahan
Sebagai seorang penjaga gawang, Riyandi memiliki tugas lain untuk memberikan komando bagi pemain-pemain bertahan lainnya.
Bahkan, urusan senior-junior sebetulnya tak menjadi masalah, karena hal ini berkaitan penting dengan upaya mengamankan gawang dari serangan lawan.
Pada dua laga timnas Indonesia kontra Taiwan, Riyandi masih jarang memberikan instruksi kepada bek-bek lain untuk mengantisipasi serangan lawan.
Seiring dengan bertambahnya usia, Riyandi diharapkan mampu mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin dalam aspek koordinasi dengan pemain lain.
Sebab, penjaga gawang harus memiliki insting untuk menutup potensi-potensi yang menyebabkan gawangnya kebobolan.
Dengan insting itu, Riyandi harus lebih berani memberikan instruksi kepada bek lain agar tak kecolongan saat mengantisipasi pergerakan pemain lawan.
Baca Juga: FK Senica Pamer Kehebatan Egy Maulana Vikri Bareng Timnas Indonesia
3. Ketenangan
Aspek terakhir yang juga sangat penting untuk dipelajari kiper binaan Bina Taruna ini ialah ketenangan. Bagi seorang kiper, hal ini mutlak dibutuhkan.
Lagi-lagi, usia muda Riyandi masih panjang untuk proses belajar. Apabila kiper Barito Putera ini mendapat pengalaman banyak, maka ketenangannya akan terus terasah.
Pasalnya, ketenangan ini sangat penting dan dibutuhkan seorang kiper untuk berpikir jernih. Sehingga, mereka bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
Salah satu kesalahan yang dibuat Riyandi saat terburu-buru memotong bola lambung pada laga melawan Taiwan memang membuktikan hal itu.
Apabila pemain berusia 21 tahun ini memiliki ketenangan, dia bakal memiliki kesempatan untuk melakukan hitung-hitungan sebelum mengambil keputusan.