Mengetahui Fabrice Muamba mendapat serangan jantung di tengah pertandingan, tim medis pun memberikan CPR dan memberikan bantuan dengan defibrilator atau alat pacu jantung.
Namun upaya tim medis ini tak berhasil. Detak jantung Muamba berhenti sejak ia terjatuh di atas lapangan. Hal ini memaksa wasit, Howard Webb, lantas menghentikan pertandingan.
Muamba pun lantas dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Di sinilah ada peran seorang dokter bernama Andrew Deaner. Ia yang menonton laga itu, langsung menghubungi staf rumah sakit untuk menyiapkan perawatan darurat.
Perjalanan ke rumah sakit sendiri dari stadion memakan waktu 48 menit. Dalam kurun waktu tersebut, tim medis terus memberikan kejutan listrik ke Muamba.
Bahkan setibanya di rumah sakit, Muamba masih menerima kejutan listrik dari tim medis selama 30 menit dengan rincian 15 kali kejut. Jika dikalkulasi, jantungnya berhenti berdetak selama 78 menit atau satu jam lebih.
Hampir menyerang, tiba-tiba keajaiban tiba di mana Muamba pun akhirnya sadar dan membuka matanya. Hal ini membuat tim medis pun seakan tak percaya dengan keajaiban yang terjadi.
Hidup Muamba pun selamat dari jurang kematian. Namun, karier sepak bolanya harus tamat di usianya yang baru 24 tahun.
Tepat pada Agustus 2012, Muamba resmi gantung sepatu karena tak mendapat rekomendasi dari dokter untuk bermain kembali.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas
Baca Juga: Wolverhampton vs Everton: Wolves Menang 2-1 atas The Toffees