Suara.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Soemitro, menjadi orang terbaru yang melontarkan kritik kepada pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Yang terbaru, ada sederet pernyataan kontroversial yang disampaikan Haruna Soemitro kepada Shin Tae-yong saat menjalani sesi wawancara dengan salah satu media nasional, JPNN.
Salah satu kritik Direktur Madura United itu ialah Shin Tae-yong tak ubahnya pelatih yang gagal seperti pelatih-pelatih timnas Indonesia sebelumnya.
Sebab, pelatih asal Korea Selatan itu tetap gagal membawa skuad Garuda menjuarai Piala AFF 2020. Haruna menyebut, proses tidaklah penting dalam dunia sepak bola. Sebab, yang utama adalah hasil akhir.
Haruna juga merasa komunikasi PSSI dengan Shin tidak baik-baik saja karena juru taktik asal Korea Selatan itu tersinggung ketika dikritik dan diberikan masukan oleh petinggi PSSI.
Haruna pun mendapatkan kritikan keras di dunia maya hingga viralnya tagar #HarunaOut yang menjadi trending topic di Twitter.
Selain Haruna Soemitro, Shin Tae-yong juga sempat mendapatkan kritik dari sejumlah pihak, termasuk pelatih tim Liga 1 dan Direktur Teknik PSSI.
Berikut Suara.com menyajikan tiga sosok orang yang pernah mengkritik pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
1. Indra Sjafri
![Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri saat memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (20/8/2020). [Suara.com / Adie Prasetyo Nugraha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/20/91522-indra-sjafri.jpg)
Selain Haruna Soemitro, orang di lingkaran PSSI lainnya yang juga pernah terlibat konflik dengan Shin Tae-yong ialah Indra Sjafri.
Lelaki yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI itu pernah terdepak dari staf pelatih yang dikomandoi Shin Tae-yong karena pergi tanpa pamit dari pemusatan latihan.
Semenjak saat itu, hubungan Shin Tae-yong dengan Indra Sjafri sempat memanas. Bahkan, kedua pihak sempat berbalas kritik pedas di media.
Salah satunya, Indra Sjafri menyebut bahwa pelatih asal Korea Selatan itu banyak melontarkan alasan karena tak mampu memenuhi target PSSI.
Menurut Indra, Shin Tae-yong terlalu banyak berbicara ke media di Korea Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa Shin tak percaya diri dengan janjinya seperti saat menjalani presentasi sebagai kandidat pelatih timnas Indonesia.