Kehadiran Shin Tae-yong tanpa disadari membuat Timnas Indonesia menjadi daya tarik bagi pemain naturalisasi yang berkiprah di Eropa.
Sebut saja Elkan Baggott yang kini jadi penggawa Timnas Indonesia, lalu ada Jordi Amat yang tengah dalam proses naturalisasi. Belum lagi dengan Mees Hilgers yang tertarik membela Timnas Indonesia.
Sedangkan di era Luis Milla, Timnas Indonesia gagal merekrut pemain naturalisasi yang punya status mentereng. Saat itu ada Ezra Walian, namun statusnya belum sementereng Elkan Baggott maupun Jordi Amat.
3. Rekor Apik di Kandang
Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong menjadi salah satu tim yang sulit dikalahkan saat bermain di kandang, dengan catatan dua kemenangan dan satu hasil imbang.
Sedangkan di era Luis Milla, Timnas Indonesia pernah mengalami kekalahan dari tim sekelas Myanmar yang kala itu belum sebaik saat ini.
4. Mampu Ungguli Malaysia
Di era Luis Milla, Timnas Indonesia seakan tak berdaya saat menghadapi musuh bebuyutannya, Malaysia, terutama saat di SEA Games 2017 lalu.
Namun di era Shin Tae-yong, Malaysia seakan tak berkutik melawan Timnas Indonesia, dengan dua kali menelan kekalahan di Piala AFF 2020 dan SEA Games 2021.
Baca Juga: Momen Timnas Indonesia Tumbangkan Kuwait pada 1980 Silam, Tak Pernah Terulang Lagi
5. Superior Lawan Tim Medioker
Di bawah arahan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia hanya kesulitan melawan tim yang sepadan atas di atas kertas lebih unggul.
Namun saat melawan tim medioker, Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong mampu tampil superior dan tak pernah kalah.
Berbanding terbalik dengan era Luis Milla, di mana di bawah arahannya, Timnas Indonesia pernah menelan kekalahan dari tim sekelas Myanmar dengan skor 1-3 saat bermain di Tanah Air.
Penulis: Felix Indra Jaya