Dua Kali Tundukkan Curacao, Timnas Indonesia Layak Pede Arungi Kerasnya Piala Asia 2023

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 28 September 2022 | 13:57 WIB
Dua Kali Tundukkan Curacao, Timnas Indonesia Layak Pede Arungi Kerasnya Piala Asia 2023
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong (kanan) bersama para pemain dan pengurus PSSI menyapa para suporter usai pertandingan melawan Timnas Curacao di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (27/9/2022). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]

Suara.com - Rentetan dua kemenangan Timnas Indonesia atas Timnas Curacao dalam dua laga uji coba FIFA Matchday tak saja bakal menaikkan peringkat FIFA, namun juga membersitkan harapan terus meningkatnya performa timnas senior dari waktu ke waktu.

Setelah menang 3-2 di Bandung akhir pekan lalu dan kemudian pada kemarin  malam menang 2-1 di Bogor, menurut laman football-ranking, poin peringkat Timnas Indonesia diperkirakan bertambah 14,71 menjadi 1.033, 90 poin.

Dengan poin sebesar itu, peringkat Timnas Senior Indonesia pun diperkirakan naik tiga tempat, menjadi berperingkat 152, sehingga persis di bawah Kuwait dan Malaysia.

Kemenangan atas Curacao juga menyingkapkan fakta lain bahwa skuad Garuda --julukan Timnas Indonesia-- bisa mengatasi kendala besar kala menghadapi lawan-lawan berpostur tubuh tinggi.

Sebaliknya dengan permainan menekan, Indonesia membuat Curacao tak bisa mengapitalisasi keunggulan postur tubuh dan juga kesulitan mengembangkan permainan yang bahkan terpancing emosinya.

Pada dua pertandingan melawan Curacao dalam jangka empat hari ini, timnas bermain ngotot, agresif dan penuh percaya diri, sehingga tidak saja membuat pelatih Shin Tae-yong senang skuadnya telah memahami keinginannya, namun juga membuat masyarakat Indonesia bertambah yakin, timnas bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi.

Pengalaman melawan Curacao juga memberikan wawasan tambahan mengenai bagaimana menghadapi tim yang memiliki orientasi sepak bola lebih baru dari pada yang sebelum ini dihadapi Indonesia.

Berpostur tubuh rata-rata lebih tinggi dari kebanyakan pemain Indonesia dan memiliki teknik yang ditulari gaya sepak bola Eropa, khususnya Belanda, Tim Curacao telah membuat visi dan pengalaman timnas Indonesia semakin kaya yang bisa membuatnya semakin matang.

Ini penting bagi Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan Piala Asia 2023, di mana Indonesia juga kemungkinan besar menghadapi tim-tim berpostur tinggi yang cenderung mengeksploitasi kelebihan posturnya manakala menghadapi lawan dengan postur berbeda.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Lanjutkan Seleksi Pemain dan Pemusatan Latihan di Bogor

Tetapi dari pertandingan melawan Curacao itu, timnas dan Shin Tae-yong terlihat sudah menemukan cara mengatasi masalah postur.

Terus menekan tak membiarkan lawan menguasai bola, umpan-umpan pendek dalam transisi yang cepat, tak segan beradu fisik dan sigap mengisi ruang permainan, adalah bagian dari cara mengatasi kekurangan fisik itu atau jika tinggi badan dianggap kelemahan.

Salah satu contohnya adalah bagaimana bek sayap Yakob Sayuri berulang kali sukses menutup celah dalam lini pertahanan Indonesia manakala duo bek tengah, khususnya Elkan Baggott, maju membantu serangan.

Skenario Grup

Sebaliknya, Baggott teruji memiliki visi bermain yang bagus dan tahu bagaimana harus mengoptimalkan kelebihan posturnya, dengan beberapa kali turut menusuk lawan ketika lawan fokus kepada tim serang Indonesia.

Gol kedua Indonesia tak lepas dari visi bermain Baggott ketika dia merangsek menembus inti pertahanan Curacao yang membuat Witan Sulaeman memiliki ruang bermanuver guna mengelabui Nathangelo Markelo dan kemudian Cuco Martina, saat bersamaan membuat Dendy Sulistyawan tak terjaga kala menuntaskan umpan silang Witan menjadi gol penentu kemenangan Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI