Infografis
Suara.com - Kepergian Karim Benzema dari skuad Timnas Prancis untuk Piala Dunia 2022 diklaim tak cuma menjadi pukulan telak bagi Les Blues. Namun, beberapa pemain dinilai senang dengan dicoretnya striker milik Real Madrid itu.
Karim Benzema terpaksa dikeluarkan dari skuad Timnas Prancis untuk Piala Dunia 2022 setelah dibekap cedera dalam sesi latihan tim asuhan Didier Deschamps itu pada Sabtu (19/11/2022).
Tanpa Karim Benzema, Tim Ayam Jantan tidak memanggil pemain pengganti. Deschamps bersikeras Prancis hanya akan berkekuatan 25 pemain di ajang sepak bola empat tahunan itu.
Menurut mantan kapten timnas Uruguay, Diego Lugano, terdapat beberapa pemain Prancis yang senang dengan kepergian Benzema. Dicoretnya eks Lyon itu dinilai bakal mencairkan suasana di ruang ganti Les Bleus.
“Saya yakin, karena saya pernah menjadi rekan satu tim dengan beberapa dari mereka, (ada pemain dari Prancis) yang sangat senang dengan kepergian Benzema," kata Diego Lugano dikutip dari Football-Espana, Senin (21/11/2022).
![Duo penyerang Timnas Prancis, Karim Benzema (kiri) dan Kylian Mbappe. [FRANCK FIFE / POOL / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/16/36869-karim-benzema-kylian-mbappe-timnas-prancis.jpg)
Menurut Lugano, pemilihan skuad di Timnas Prancis berbeda dengan tim-tim di Amerika Selatan yang selain melihat kemampuan pemain, juga mempertimbangkan kecocokan karakter di antara mereka.
Lugano melontarkan komentar tersebut kepada ESPN Brasil yang diusung oleh Marca.
Bek tengah yang sekarang sudah pensiun bermain di Paris Saint-Germain pada 2013 itu sejatinya cuma pernah menjadi rekan satu tim dua pemain Prancis yakni kiper Alphonse Areola dan Adrien Rabiot.
Meski demikian, ketegangan antara Benzema dan Timnas Prancis di masa lalu menjadi salah satu pertimbangannya di mana dia dituduh memeras rekan setimnya, Mathieu Valbuena hingga tak dipanggil pada Piala Dunia 2018.
Baca Juga: Jagokan Belanda di Piala Dunia 2022, Ezra Walian: Harus Menang
“Ini tidak akan pernah terjadi di Uruguay, Brasil, atau Argentina… Itu sangat bergantung pada cara tim dibentuk dan perhatian pelatih terhadap profil pemain, tidak hanya secara teknis, tetapi [dalam hal] kepribadian. Ada banyak hubungannya dengan itu," jelas Lugano.
