![Pemain Maroko sujud syukur usai mengalahkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Selasa (6/12/2022). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/07/72030-maroko.jpg)
Bola Itu Bundar, Tak Ada yang Mustahil
Maroko akan menghadapi Prancis dalam pertandingan semifinal Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Rabu (14/12/2022) besok.
Di atas kertas, Prancis pasti jauh lebih diunggulkan karena statusnya sebagai juara bertahan Piala Dunia. Tapi seperti juga Belgia, Spanyol, dan Portugal, Prancis tidak bisa meremehkan Maroko begitu saja.
Sejak Piala Dunia 2022 bergulir, Maroko boleh dibilang menjadi satu dari tiga negara tuan rumah kedua di Qatar bersama Arab Saudi dan Tunisia. Kedekatan lokasi membuat begitu banyak suporter ketiga negara itu selalu memadati tribun penonton dalam setiap pertandingan Maroko, Arab Saudi, dan Tunisia.
Bahkan, apabila mempertimbangkan betapa sunyinya atmosfer pertandingan Qatar, yang padat penonton tapi nyaris seisi stadion lebih sibuk duduk diam seperti menyaksikan konser musik klasik, rasanya pantas menyebut Maroko kini adalah tim utama tuan rumah Piala Dunia 2022.
Terlebih lagi, satu per satu penonton yang mempertimbangkan sentimen Arab maupun Afrika, akan mendukung Maroko, sebagaimana penikmat sepak bola kebanyakan yang suka melihat tim tak diunggulkan berbicara banyak di sebuah turnamen.
Seperti Regragui bilang, segalanya mungkin dan bermimpi adalah sesuatu yang seharusnya tidak dikenai tarif alias gratis, Maroko berhak untuk bermimpi mengalahkan Prancis dan mencapai partai puncak Piala Dunia 2022 apabila semesta mendukung Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
Bagi Bono, yang pada laga melawan Portugal kembali memainkan lakon heroik dengan mementahkan tendangan Ronaldo dalam upaya menyamakan kedudukan, di luar semifinal, peluang mencapai final dan sebagainya, pencapaian Maroko punya arti tersendiri.
"Kami mengubah mentalitas dan mengajarkan kepada generasi penerus nanti, bahwa pemain Maroko bisa melakukan ini semua," kata Bounou selepas kemenangan atas Portugal.
Baca Juga: Deretan Wasit Piala Dunia 2022 yang Dipulangkan dari Qatar, Ada Dua dari Argentina
Apa yang dicapai Maroko seolah mengamini nasihat yang Regragui sempat sampaikan kepada anak-anak asuhnya, bahwa ia tak ingin Singa Atlas hanya bersiap tampil untuk tiga pertandingan saja.
"Saya selalu bilang ke pemain bahwa kami punya kualitas, dengan keberadaan mereka yang main di level tinggi seperti Ziyech di Chelsea, (Noussair) Mazraoui di Bayern Muenchen, Hakimi di PSG, Bounou dan En-Nesyri di Sevilla. Sejujurnya kami punya skuad yang bisa menjuarai Piala Dunia," ujarnya.
Tentu saja, Regragui dan Maroko akan mengetahui apakah ucapan itu bentuk arogansi, euforia, atau suntikan penyemangat setelah peluit bubaran terdengar di Al Bayt, esok malam.
Namun, terlepas dari itu, Singa Atlas telah melakukan penjelajahan bersejarah di antah berantah selama Piala Dunia 2022 dan sewajarnya kita semua menikmati perjalanan Maroko laiknya menyimak lakon heroik di layar lebar. Tanpa pengharapan, tanpa penyesalan.
[ANTARA]