Kini, skandal kembali menaungi Juventus. Mereka disebut terbukti bersalah atas kasus Plusvalenze Gate di mana Bianconeri dituding melakukan pemalsuan laporan keuangan.
COVISOC selaku badan pengawas Serie A menemukan sejumlah kejanggalan dalam laporan keuangan Juventus pada musim 2018/2019 dan 2020/2021.
Hasil investigasi menyebut Si Nyonya Tua telah memalsukan laporan finansial tim lewat keuntungan modal fiktif dari transfer dan peminjaman pemain serta penghematan fiktif hasil pemotongan gaji pemain.
![Presiden Juventus, Andrea Agnelli. [Miguel MEDINA / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/21/81828-andrea-agnelli-juventus.jpg)
Atas dasar ini, Juventus pun mendapat hukuman pengurangan 15 poin. Sanksi ini membuat Juventus yang sejatinya menduduki urutan tiga klasemen dengan koleksi 37 poin, kini terjun bebas ke peringkat 10 dengan 22 poin.
Situasi ini membuat Juventus asuhan Massimiliano Allegri terancam tidak mampu finis empat besar di akhir musim guna lolos ke Liga Champions musim depan.
Dilansir dari CBS Sport, Sabtu (21/1/2023), sanksi tidak hanya diberikan kepada tim, melainkan juga 11 petinggi mereka, mulai dari direktur hingga anggota dewan. Mereka dilarang berkecimpung di dunia sepak bola dalam jangka waktu bervariasi.

"Pengadilan Banding Federal yang dipimpin oleh Mario Luigi Torsello telah menerima sebagian banding dari Kantor Kejaksaan Federal atas pencabutan sebagian keputusan Pengadilan Banding Federal untuk United Sections n. 89 dari 27 Mei lalu, memberikan sanksi kepada Juventus dengan 15 poin penalti yang akan diberikan pada musim sepak bola saat ini dan dengan serangkaian larangan bagi 11 eksekutif Juventus," kata FIGC dalam sebuah pernyataan.
Selain Juventus, delapan klub berikut dibebaskan dari segala kesalahan dalam penyelidikan: Sampdoria, Pro Vercelli, Genoa, Parma, Pisa, Empoli, Novara, dan Pescara.
Sebelum dijatuhi sanksi, penyelidikan ini menyebabkan jajaran dewan Juventus mengundurkan diri pada November, yang juga menandai berakhirnya era Agnelli dan Pavel Nedved. Nama terakhir merupakan legenda Bianconeri yang sebelum mundur menjabat sebagai wakil Presiden.