Suara.com - Kegagalan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 memang mengejutkan. Padahal skuad asuhan Shin Tae-yong itu tampil cukup bagus dan minim kesalahan saat melawan Uzbekistan. Hanya saja ada pelajaran yang perlu menjadi atensi Shin Tae-yong sebagai evaluasi.
Pelajaran pertama soal masalah fisik dan stamina yang masih terus menghantui penggawa Timnas Indonesia U-20, sehingga keteteran saat bersaing di pentas Asia maupun dunia.
Masalah fisik memang bisa diakali dengan taktik dan kecepatan para pemain Timnas Indonesia U-20. Namun untuk urusan stamina, para pemain harus mendapat program agar bisa bermain selama 90 menit.
Di Piala Asia U-20 2023, Timnas Indonesia terlihat melempem dalam urusan stamina.
Sehingga tak bisa bermain maksimal selama pertandingan. Hal ini juga terlihat kala berhasil menang atas Suriah.
Selain itu, di Piala Asia U-20 2023 ini, Timnas Indonesia U-20 tercatat hanya berhasil menjaringkan satu gol saja dari tiga laga yang dilakoni di fase grup.
Minimnya gol yang dicetak ini tak lepas dari minimnya peluang yang diciptakan oleh para pemainnya.
Kemungkinan besar, hal ini dikarenakan absennya Marselino Ferdinan selaku Playmaker.
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi Shin Tae-yong jelang Piala Dunia U-20 2023, agar setiap pemainnya, terutama dari lini tengah dan lini depan, bisa lebih memainkan pola yang lebih variatif agar bisa menciptakan peluang dan mencetak gol.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sudah Berusaha Keras, Meramu Timnas Indonesia U-20 dalam Keterbatasan
Hanya saja, terlepas dari catatan minor sepanjang fase grup Piala Asia U-20 2023, barisan pertahanan Timnas Indonesia U-20 layak mendapat apresiasi tinggi.