Tampil sebagai starter, kiper milik Persikabo 1973 ini memang kebobolan total tiga gol dalam dua laganya melawan Burundi.
Namun, kiper berusia 27 tahun ini mampu membuktikan kelasnya di dua laga itu, terutama saat melakoni laga kedua melawan Burundi.
Di laga kedua itu, Syahrul Trisna mampu melakukan Double Save atau dua penyelamatan beruntun yang membuat gawang Timnas Indonesia tak kebobolan banyak gol dari Burundi.
Hal tersebut terjadi di menit ke-51. Saat itu, Burundi mampu mendapat tendangan bebas di wilayah pertahanan Indonesia.
Eksekutor bola mati pun kemudian melepaskan umpan ke kotak penalti Indonesia yang dikontrol pemain Burundi dan diakhiri sontekan pelan.
Namun, Syahrul Trisna mampu menghalau bola sontekan itu masuk ke gawangnya dengan kakinya, sehingga bola Rebound pun tercipta.
Bola Rebound itu kemudian ditanduk pemain Burundi lainnya. Lagi-lagi Syahrul Trisna yang telah terjatuh, langsung mengeluarkan reflek apik untuk menghalau bola masuk ke gawang dengan tangannya.
Karena penyelamatan itu, nama Syahrul Trisna pun menjadi perbincangan, walaupun selanjutnya ia kebobolan dua gol dari Burundi.
Banyak yang meyakini, penampilannya itu akan membuat Syahrul Trisna menjadi andalan Shin Tae-yong di bawah mistar, menggantikan Nadeo Argawinata.
Baca Juga: Habis Burundi, Shin Tae-yong Ingin Lawan Timnas Indonesia Ranking 100 Besar FIFA
Selain itu, Double Save ini pun seakan menjawab kritikan yang hadir terkait pemanggilannya, seiring penampilan Syahrul Trisna di Persikabo 1973.