Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir enggan memikirkan peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Dia ingin fokus menyelesaikan masalah di mana sepak bola nasional kini terancam sanksi FIFA.
Sepak bola Indonesia berada dalam bayang-bayang sanksi FIFA setelah dipastikan batal menggelar Piala Dunia U-20 2023.
FIFA telah mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah ajang akbar tersebut pada Rabu (29/3/2023) malam WIB setelah Presiden Gianni Infantino bertemu Erick Thohir di Doha, Qatar.

Erick menjelaskan bahwa sanksi terberat yang bisa diterima sepak bola Indonesia adalah pembekuan, seperti yang pernah terjadi pada 2015 silam.
Situasi itu membuat PSSI, sebagaimana permintaan langsung Presiden Joko Widodo untuk fokus menghindarkan Indonesia dari sanksi berat FIFA.
Karenanya, pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu enggan membahas hal-hal lain khususnya yang masih bersifat spekulasi atau mimpi seperti bidding Piala Dunia 2034.
![Penyerang Timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka (kiri) memeluk Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3/2023) malam WIB. [Tangkapan layar/IG @PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/29/99686-penyerang-timnas-indonesia-u-20-hokky-caraka-memeluk-ketua-umum-pssi-erick-thohir.jpg)
"Jangan mimpi terlalu jauh soal Piala Dunia 2034 atau Olimpiade. Saya rasa dengan berat hati kita bicara penyelesaian ini dulu," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
"Karena saya pikir hal-hal itu belum bisa dibilang sebagai hal-hal prioritas."
Sebelum batal menggelar Piala Dunia U-20 2023, Indonesia digadang-gadang sebagai salah satu dari beberapa negara Asia Tenggara yang akan bersatu mengajukan bidding tuan rumah Piala Dunia 2034.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 2023: FIFA Puji Kerja Cepat Argentina, Sindir Indonesia?
Selain Erick Thohir, Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali lebih dulu menyampaikan rasa pesimisnya terkait peluang Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia 2034.